RABU Wekasan 2024 tanggal berapa? Ini jadwal, makna serta tradisinya menarik dikulik. Adapun tanggal ini berdasarkan kalender Jawa. Sebab, kalender Jawa dan Masehi memiliki perhitungan berbeda. Serta tanggal yang memiliki makna tertentu. Salah satunya mengenai Rabu Wekasan.
Lantas Rabu Wekasan 2024 tanggal berapa? Ini jadwalnya masuk pada bulan September. Rebo Wekasan adalah tradisi dirayakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam atau Hijriah. Tahun ini, Rabu Wekasan 2024 jatuh pada Rabu, 4 September 2024 atau 30 Safar 1446 Hijriah.
Sementara itu,pengasuh Ponpes Al Wardiyah Bahrul Ulum, Jombang KH Abdul Choliq Mustaqim mempunyai cerita sendiri soal Rabu Wekasan. Berdasarkan sejarah, kata Abdul Choliq, mitos tersebut muncul karena sejumlah bencana yang menimpa umat terdahulu.
"Zaman dahulu telah tercatat bahwa ada sejumlah umat yang diberi bencana oleh Allah karena keingkarannya," kata pria yang kerap disapa Kiai Choliq kepada Okezone, Selasa (31/12/2013).
Dia mencontoh kaum Nabi Nuh AS, Kaum Aad zaman Nabi Hud, dan Kaum Tasmud yang ingkar diberi bencana yang dahsyat oleh sang maha pencipta.
Di zaman Nabi Hud, Allah memberikan cobaan dengan bertahap. Tahap pertama, bencana yang diturunkan yakni berupa kekeringan melanda ladang-ladang dan kebun-kebun.
Bangsa Aad dilanda kecemasan dan kegelisahan karena tidak memperoleh hasil dari ladang-ladang dan kebun-kebun seperti biasanya.
Seperti diwahyukan kepada Nabi Hud, Bangsa Aad melakukan berbagai cara agar hujan datang, namun hal tersebut justru didatangkan azab ke dua yakni gumpalan awan dan mega hitam yang tebal.
Mereka kemudian menyambut dengan sorak-sorai gembira, karena dikira hujan akan segera turun membasahi ladang-ladang dan menyirami kebun-kebun mereka yang mengalami kekeringan.
Bukan turunnya hujan, tetapi angin topan dahsyat dan kencang disertai bunyi gemuruh yang datang. Angin tersebut kemudian merusakkan bangunan rumah warga dan binatang, sehingga beterbangan semuanya. Kaum 'Aad menjadi panik, mereka berlari hilir mudik mencari perlindungan.
"Suami tidak tahu di mana istrinya berada dan ibu juga kehilangan anaknya, sedang rumah-rumah menjadi sama rata dengan tanah. Bencana angin topan itu berlangsung selama delapan hari tujuh malam, sehingga menyapu bersih kaum 'Aad yang congkak. Ini menjadi pelajaran atau ibroh bagi umat-umat yang akan datang. Adapun Nabi Hud dan para sahabatnya yang beriman telah mendapat perlindungan Allah," paparnya.
Peristiwa ini tertulis jelas dalam kitab suci Alquran, mulai bencana Kaum Nabi Nuh, Kaum Aad, dan Kaum Tsamud.
Lantas apa hubungannya, kisah tersebut denga hari 'Rebu Wekasan'? Kiai asal Lamongan, Jawa Timur, itu menjelaskan, rentetan kejadian musibah itu sama waktunya.
Beberapa ulama berpendapat bahwa kejadian itu terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Shofar atau istilah penanggalan Jawa bulan Safar.
Seperti pendapat Umam Ibnu Mas'ud Al Bagawi dalam kitab Tafsir Maalimu Al-Tanjil halaman 430 menyebut, kejadian itu tepat pada hari Rabu Terakhir (Yaumi Nahsin Mustamir) dari bulan Safar.
(Rina Anggraeni)