Wamenkes Prof. Dante juga percaya bahwa Kaukus TB yang diinisiasi oleh Komisi IX DPR RI dapat membantu untuk mensinergikan upaya lintas sektor dalam penanggulangan kasus tuberkulosis.
“Jadi nanti di 2030, diharapkan tidak ada lagi tuberkulosis di Indonesia,” tutur Wamenkes Prof. Dante.
Pembentukan Kaukus Tuberkulosis oleh Komisi IX DPR RI mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel. Menurut Rahmat Gobel, diperlukan sosialisasi yang cukup besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit tuberkulosis.
“Harus kita gaungkan. Mungkin yang perlu disampaikan adalah untuk membangun kesadaran masyarakat perlu kerja sama dengan media, disosialisasikan dampak dan dari mana sumber penyakit itu sendiri. Ini yang saya kira perlu ada sosialisasi yang disebarkan oleh kawan-kawan semuanya,” kata Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel.
Mengulik sejarah tuberkulosis, Wamenkes Prof. Dante menjelaskan, meskipun bakteri penyebab tuberkulosis baru ditemukan pada 1882 oleh Robert Koch, penyakit ini sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sejak zaman firaun.
“Tuberkulosis ini merupakan penyakit kuno dan sudah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu ketika zaman firaun,” ujar Wamenkes Prof. Dante.
(Leonardus Selwyn)