"Beliau ini sakti, sampai Belanda bingung mau dibunuh dengan cara apa. Akhirnya beliau ini dibunuh dengan ditembak pakai senapannya sendiri. Jadi beliau diminta mengarahkan senapannya ke mulut, terus ditembak sendiri, akhirnya meninggal," terangnya.
Dari sanalah akhirnya Letda Inf. KH. Malik meninggal pada 5 Januari 1949. Beliau pun akhirnya dimakamkan di tempat yang sekarang berada di timur Jalan Mayjen Sungkono, Kelurahan Buring, sekitar Jembatan Kedungkandang.
"Memang beliau ini tokoh agama, seorang ulama. Mungkin amalan-amalannya luar biasa, sehingga ya kesaktian di luar logika saat itu," tandasnya.
(Rizka Diputra)