“Masalahnya kan sekarang gini, bayi lahir di rumah sakit atau klinik tertentu, pulangnya sudah dibekalin susu formula, satu kaleng atau satu kotak. Ini kan nggak bener kaya gini,” katanya.
Padahal, dia menilai, rumah sakit dan klinik yang baik adalah yang mendukung program ASI ekslusif itu sendiri. Bahkan, dia sangat berharap jika para dokter terkait agar dibekali ilmu pengetahuan untuk bisa mendampingi pasien ibu melahirkan terkait pemberian ASI eksklusif.
“Rumah sakit yang sayang bayi, yang mendukung ASI, nggak boleh praktek seperti itu. Makanya peraturan pemerintah ini saya dukung 1.000 persen, saya dukung!” ujarnya.
“Tetapi, nggak cukup hanya itu. Harus diimbangi dengan dokter anaknya, bidannya, dokter kandungannya pun, itu harus diajarkan bagaimana mendampingi ibu supaya bisa memberikan ASI eksklusif. Poin itu penting,” katanya.
(Leonardus Selwyn)