Pria Ini Hanya Konsumsi Nasi Rebus dan Minuman Berenergi Selama 2 Dekade, Sukses Berhemat Hampir Rp14 Miliar

Azallea Nasafka Suryantara, Jurnalis
Senin 29 Juli 2024 14:57 WIB
Pria ini berhemat dengan konsumsi nasi dan minuman berenergi selama 20 tahun. (Foto: Odditycentral)
Share :

SEORANG pria asal Jepang berusia 45 tahun mengaku berhasil menghemat 132 juta yen atau sekira Rp13,9 miliar selama dua dekade terakhir untuk pensiun dini dari pekerjaannya.

Dia hidup sangat hemat dengan tinggal di asrama perusahaan, menggunakan barang bekas, dan di hari-hari sulit hanya mengonsumsi makanan sederhana seperti nasi rebus dan minuman berenergi.

Meski pria tersebut berhasil memenuhi target tabungannya dan menerbitkan buku tentang pengalamannya, dia khawatir bahwa melemahnya yen dapat membahayakan upayanya mencapai kebebasan finansial.

Alhasil banyak orang yang menanggapi kisah hidup hematnya tersebut. Beberapa orang mengagumi tekadnya dan yang lain mengkritik gaya hidupnya yang ekstrem.

Melansir dari sumber OddityCentral, Senin (29/7/2024), selama lebih dari dua puluh tahun, pria tersebut menjalani gaya hidup yang sangat hemat. Dia meninggalkan apartemen sewaanya untuk tinggal di asrama perusahaanya dan lebih memilih untuk menggunakan barang bekas yang dia temukan untuk dijadikan furnitur.

Dia juga menghindari penggunaan air conditioner (AC) di musim panas dan hanya memakai selimut dan pakaian tebal di musim dingin. Pola makannya sangat terbatas, kebanyakan hanya mengonsumsi nasi dan sayur-sayuran dan terkadang minuman energi sederhana untuk makan malam.

Untuk lebih berhemat, pria tersebut menggunakan kupon diskon dan hiburan murah. Meski menjalani gaya hidup yang sangat sederhana, pria ini berhasil mencapai target tabungannya lebih cepat dari jadwal. Dia bahkan menulis buku tentang pencapaiannya dalam mencapai kemandirian finansial dan pensiun dini.

Namun pencapaian tersebut kini sedang terancam oleh kondisi perekonomian global, khususnya melemahnya nilai tukar yen Jepang. Pria tersebut mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika yen terus melemah, kemenangan finansial yang telah diraih selama 21 tahun mungkin menjadi tidak berarti.

“Apa yang telah saya lakukan dalam dua dekade ini? Mungkin percuma jika yen terus terdepresiasi,” tuturnya.

Kabar tentang pria ini tersebar luas di Jepang dan China dan menimbulkan berbagai reaksi di kalangan netizen. Beberapa orang mengagumi tekadnya, sementara yang lain terkejut dengan gaya hidup ekstrem. Dalam situasi yang tidak pasti ini, nasib pensiun dini pria tersebut masih bergantung pada fluktuasi yen dan keputusan keuangan di masa depan.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya