SEORANG pria asal Jepang berusia 45 tahun mengaku berhasil menghemat 132 juta yen atau sekira Rp13,9 miliar selama dua dekade terakhir untuk pensiun dini dari pekerjaannya.
Dia hidup sangat hemat dengan tinggal di asrama perusahaan, menggunakan barang bekas, dan di hari-hari sulit hanya mengonsumsi makanan sederhana seperti nasi rebus dan minuman berenergi.
Meski pria tersebut berhasil memenuhi target tabungannya dan menerbitkan buku tentang pengalamannya, dia khawatir bahwa melemahnya yen dapat membahayakan upayanya mencapai kebebasan finansial.
Alhasil banyak orang yang menanggapi kisah hidup hematnya tersebut. Beberapa orang mengagumi tekadnya dan yang lain mengkritik gaya hidupnya yang ekstrem.
Melansir dari sumber OddityCentral, Senin (29/7/2024), selama lebih dari dua puluh tahun, pria tersebut menjalani gaya hidup yang sangat hemat. Dia meninggalkan apartemen sewaanya untuk tinggal di asrama perusahaanya dan lebih memilih untuk menggunakan barang bekas yang dia temukan untuk dijadikan furnitur.
Dia juga menghindari penggunaan air conditioner (AC) di musim panas dan hanya memakai selimut dan pakaian tebal di musim dingin. Pola makannya sangat terbatas, kebanyakan hanya mengonsumsi nasi dan sayur-sayuran dan terkadang minuman energi sederhana untuk makan malam.
Untuk lebih berhemat, pria tersebut menggunakan kupon diskon dan hiburan murah. Meski menjalani gaya hidup yang sangat sederhana, pria ini berhasil mencapai target tabungannya lebih cepat dari jadwal. Dia bahkan menulis buku tentang pencapaiannya dalam mencapai kemandirian finansial dan pensiun dini.
Namun pencapaian tersebut kini sedang terancam oleh kondisi perekonomian global, khususnya melemahnya nilai tukar yen Jepang. Pria tersebut mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika yen terus melemah, kemenangan finansial yang telah diraih selama 21 tahun mungkin menjadi tidak berarti.