Yuk Cegah Kebotakan Dini dengan Cara-Cara Ini

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Sabtu 27 Juli 2024 14:15 WIB
Kerontokan Rambut. (Foto: Freepik)
Share :

SALAH satu kekhawatiran para pria adalah ketika rambut mereka rontok sebelum waktunya. Kebotakan dini memang menjadi momok yang tidak diinginkan oleh kaum Adam, hanya saja beberapa orang memilih pasrah dengan kondisi tersebut.

Dokter spesialis dermatologi lulusan Universitas Indonesia dr. Arlene Rainamira, SpDV menjelaskan risiko kebotakan rambut yang dapat dialami oleh pria maupun wanita dan cara meminimalkannya agar rambut tetap terawat dengan maksimal.

“Baik laki-laki maupun perempuan punya kebotakan, itu genetik,” kata dokter yang bekerja di RSIA Kemang Medical Care tersebut, seperti dilansir dari Antara.

Jika Anda sudah memiliki kebotakan genetik, sulit untuk menghindari masalah ini. Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria berusia 30 tahun dan wanita berusia 30-40 tahun.

“Pada pola rambut rontok atau kebotakan tertentu, polanya bisa dimulai dari depan, tengah, dan lama kelamaan menipis (hingga botak total),” kata Arlene.

Sekalipun pasien mengalami kebotakan, Arlene menyarankan pasien untuk terus melakukan perawatan rambut secara rutin untuk menghindari masalah kesehatan rambut yang lebih serius. Rutinitas kebotakan masih sama, gunakan sampo yang dipijat-pijat ke kulit kepala dan jangan digosok, kata Arlene.

Selanjutnya gunakan kondisioner pada rambut dan bila perlu gunakan masker rambut. Jangan lupa untuk mengeringkan rambut selama kurang lebih lima menit tanpa memelintir atau menggosoknya.

 

Jika rambut rontok parah, Arlene menyarankan untuk menemui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Mulai dari pemberian obat hingga transplantasi rambut.

“Jika kebotakannya parah, Anda perlu menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan khusus rambut rontok. Pengobatan dapat mencakup obat-obatan, obat topikal atau oral, terapi cahaya tingkat rendah, suplemen nutrisi, microneedling, PRP, dan yang terbaru, transplantasi organ," jelasnya.

Arlene mengatakan, setiap pengobatan kebotakan memiliki risiko dan efek samping tertentu. Misalnya pemberian obat yang salah pada pasien dapat menyebabkan iritasi bahkan kemerahan, atau transplantasi rambut dapat menyebabkan peradangan jika pasien tidak menjaga kebersihan diri dan area transplantasi rambut.

Namun, menurut Arlene, risiko tersebut dapat dihindari jika pasien mengikuti petunjuk yang diberikan dokter dan mengunjungi dokter secara rutin. Hal ini dilakukan agar dokter dapat memantau efektivitas pengobatan kebotakan yang diberikan kepada pasien. "Biasanya transplantasi, ketemu lagi nanti karena kebotakannya," kata Arlene.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya