Ikan Hiu di Laut Brasil Positif Mengandung Kokain, Kok Bisa?

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Kamis 25 Juli 2024 17:26 WIB
Ikan Hiu di Laut Brasil Dinyatakan Positif Kokain (Foto: Dr Rachel Ann Hauser Davis-tangkapan layar NY Times)
Share :

LAUT tercemar menjadi kabar buruk bukan hanya untuk umat manusia, tapi juga  karena dapat merusak ekosistem di dalamnya. Contohnya ikan hiu di laut Brasil satu ini, yang dinyatakan positif kokain.

Dalam penelitian berjudul Cocaine Shark dan terbit dalam jurnal Science of the Total Environment, para ilmuwan membedah tubuh 13 hiu hidung tajam (Rhizoprionodon lalandii) yang terperangkap dalam jaring nelayan di pantai di Rio de Janeiro, Brasil dan ditemukan kokain di dalam sel ikan 13 hiu tersebut, dikutip dari NY Times.

Penelitian sebelumnya, telah ditemukan kandungan kokain di sungai, laut, dan air limbah di kota-kota Brasil. Bahkan, jejak obat terlarang tersebut juga ditemukan pada makhluk laut lainnya seperti udang.

Foto: Dr. Rachel Ann Hauser Davis-Tangkapan layar NY Times

Kemudian, melalui penelitian lainnya yang terpisah baru-baru ini mengungkap bahwa residu kokain tingkat tinggi menyebabkan efek toksikologi yang serius pada hewan seperti kerang coklat, tiram, dan belut di Teluk Santos, di negara bagian Sao Paulo, Brasil.

Namun, kata para peneliti, konsentrasi yang ditemukan pada ikan hiu di Rio, disebutkan 100 kali lebih tinggi dibandingkan yang ditemukan pada hewan laut lainnya. Sayangnya, bagaimana kokain ini sampai masuk ke tubuh hiu masih menjadi misteri.

 

Penjelasan lainnya adalah bahwa kokain tersebut mencapai lautan, melalui pembuangan limbah dan dari sana dikonsumsi oleh ikan hiu. 

“Terlepas dari mana obat tersebut berasal, yang masih belum dapat ditentukan, hasilnya menunjukkan bahwa kokain diperdagangkan dan dipindahkan secara luas di Brasil. Kokain memiliki waktu paruh yang rendah di lingkungan,” kata koordinator penelitian, Enrico Mendes Saggioro, dari Oswaldo Cruz Institute dikutip dari The Guardian, Kamis (25/7/2024)

“Jadi, jika kita menemukannya pada hewan seperti ini, berarti banyak obat yang diserap biota laut,” sambung Enrico.

Menurut para peneliti ada beberapa kemungkinan, salah satunya adalah obat tersebut jatuh ke laut pada saat pengiriman menggunakan kapal. Kemungkinan lainnya adalah,  bisa saja sengaja dibuang ke laut oleh penyelundup yang berusaha menghindari pihak berwenang.

Sebagai informasi,  Brasil tidak memproduksi kokain dalam jumlah besar. Tapi, negara tersebut dikenal sebagai eksportir utama, dengan geng-geng jalanan yang kuat seperti First Capital Command (PCC), yang mengirimkan berton-ton kokain dalam kontainer ke Eropa.

 

Berangkat dari sini, muncul kekhawatiran lainnya karena ikan hiu hidung runcing merupakan hewan yang dijadikan santapan umum di Brasil. Sehingga, meningkatkan kemungkinan residu kokain tersebut,  dapat berpindah dari ikan ke manusia.

“Kami tidak mengetahui tingkat dampaknya terhadap manusia, dan hal ini perlu menjadi fokus penelitian di masa depan. Tapi bagaimanapun juga, ini menjadi peringatan,” pungkas Enrico.

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya