PRESIDEN Joko Widodo menyoroti ranking Indonesia yang jauh tertinggal dalam sektor pendidikan dan kesehatan bila mengacu data institute for Management Development (IMD) World Competitiveness. Padahal, secara keseluruhan level daya saing Indonesia dengan negara lain meningkat ke peringkat ke-27 dari semula 34.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama sehubungan pernyataan Presiden itu maka jelas perlu ada perbaikan secara nyata dan menitik beratkan pada promotif preventif, yang sedikitnya meliputi lima aspek. Diantaranya adalah:
1. Pentingnya membangun Puskesmas di desa dengan membangun rumah sakit tingkat internasional di kota besar
2. Pentingnya tersedianya petugas sanitasi di desa atau penyuluh kesehatan desa dengan adanya dokter subspesialis di rumah sakit rujukan
3. Pentingnya membangun taman dan tempat olahraga masyarakat dan menjadikan udara kira sedikit polusi, dengan membangun fasilitas kesehatan
4. Membangun jamban serta air bersih di desa sama pentingnya dengan menyediakan alat kesehatan amat canggih di rumah sakit kota besar
5. Perlu ada konsep pembangunan berwawasan kesehatan yang artinya semua kegiatan pembangunan harus memperhatikan aspek dan dampak kesehatan masyarakat yang luas dengan titik berat mencegah serta membuat masyarakat tetap sehat daripada mengobati orang sakit.