Kisah Perjuangan Wanita Pengidap Penyakit Langka, Terasa seperti Tersengat Listrik 220 Volt Setiap Hari

Azallea Nasafka Suryantara, Jurnalis
Senin 22 Juli 2024 08:00 WIB
Wanita ini idap penyakit langka. (Foto: Facebook @carolina Arruda)
Share :

SEORANG perempuan asal Brasil, Carolina Arruda meminta bantuan penggalangan dana untuk menjalani eutanasia di Swiss. Hal tersebut dilakukan karena negara asalnya melarang prosedur tersebut.

Melansir dari VT, Senin (22/7/2024), ibu berusia 27 tahun ini didiagnosa penyakit neuralgia trigeminal bilateral. Akibatnya dia merasa nyeri pada wajah yang diakibatkan oleh gangguan pada syaraf trigeminal.

Seperti diketahui, Arruda didiagnosa penyakit neuralgia trigeminal bilateral pada usia 16 tahun. Alhasil Arruda harus menahan rasa sakit yang luar biasa yang setara dengan sengatan listrik 220 volt dengan nyeri yang tajam, terbakar pada wajahnya.

Kondisi perempuan asal Bambui, Brasil bagian Tenggara ini terbilang langka. Hanya ada sekira empat kejadian dari setiap 100.000 orang seluruh dunia yang memiliki dampak besar pada saraf trigeminal.

Saraf tersebut berperan mengirimkan langsung sinyal ke otak. Kegiatan sederhana seperti mengunyah, menggosok gigi, minum, dan bersin memicu rasa sakit yang luar biasa pada penderitanya.

"Bayangkan rasa sakit yang membuat saya tidak bisa bicara, tersenyum, makan. Rasa sakit ini membatasi dan melumpuhkan saya dengan cara yang tidak dapat saya gambarkan," ucap Carolina Arruda

"Ada kalanya yang bisa saya lakukan hanyalah berbaring dan meringkuk di sudut ruangan, lalu menunggu rasa sakit itu tidak pernah benar benar hilang, saya hidup dengan rasa sakit ini 24 jam sehari," katanya.

Meskipun dia telah menikah dan mempunyai anak putri berusia 10 tahun, kehidupan Arruda telah dirusak oleh rasa sakit sehingga dia pernah melakukan dua kali percobaan bunuh diri. Setelah mencoba berbagai perawatan, termasuk empat operasi, terapi alternatif, perbaikan pola hidup sehat, namun tidak memberikan kelegaan.

Setelah melakukan berbagai perawatan dan alternatif seperti pengobatan farmakologis, konvensional hingga eksperimental, Arruda memilih pergi ke Swiss. Seperti diketahui, Swiss adalah salah satu dari sembilan negara yang mengizinkan eutanasia, dengan dukungan badan amal.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya