“Generasi muda yang terlibat dalam program ini adalah segmen masyarakat yang sangat penting dalam upaya penanggulangan DBD,” tutur Prof Sri.
Lebih lanjut Prof Sri mengatakan dengan sumber daya yang lebih baik dan didukung kreativitas, para komunitas ini memiliki kemampuan untuk menciptakan efek domino dalam menyebarkan pesan dan semangat bebas dari DBD kepada keluarga, sekolah, dan komunitas mereka.
“Kami antusias mengimplementasikan inisiatif perdana ini di lima negara di Asia Tenggara, meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand,” katanya.
(Leonardus Selwyn)