Indonesia Kekurangan Apoteker, Hanya 30 Persen Jumlah Rata-Rata di Global

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Jum'at 05 Juli 2024 22:00 WIB
Indonesia kekurangan apoteker. (Foto: Freepik.com)
Share :

KOMITE Farmasi Nasional pada 2019 lalu mencatat jumlah apoteker di Indonesia hanya 2,85 orang per 10 ribu penduduk. Jumlah itu jauh lebih rendah dari rata-rata data global sebanyak 7,36 Apoteker per 10 ribu penduduk.

Meskipun jumlah lulusan farmasi meningkat setiap tahun, kepadatan apoteker di Indonesia tetap sangat rendah. Sehingga dibutuhkan upaya strategis untuk percepatan pemenuhan jumlah apoteker melalui kemajuan pendidikan dan praktik farmasi.

Seperti yang dilakukan jaringan apotek resep terbesar di Malaysia, Apotek Alpro dan Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah Aisyiyah (APTFMA). Mereka memberikan kesempatan pelatihan Apoteker Terdaftar Sementara (PRP) di 21 Universitas lokal.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama antara Apotek Alpo dan APTFMA itu dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Sabtu, 29 Juni 2024 lalu. MoU ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan ini dengan meningkatkan pendidikan farmasi dan memberikan lebih banyak peluang lapangan bagi lulusan farmasi di Indonesia.

Apoteker dr. Erindyah Retno W (Ph.D), Ketua APTFMA, mengatakan MoU ini merupakan tonggak penting dalam upaya mereka untuk meningkatkan pendidikan farmasi di Indonesia.

Dengan berkolaborasi dengan Apotek Alpro dan universitas-universitas yang berpartisipasi, mereka dapat menawarkan kepada mahasiswa pengalaman industri internasional yang berharga.

"Serta tentunya peluang untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, baik secara akademis maupun profesional," kata Dr. Erindyah dalam keterangannya, Rabu 3 Juli 2024.

Apoteker Lee Yin Chen, Chief Executive Officer Apotek Alpro Indonesia, menyatakan pihaknya berterima kasih kepada APTMA dan universitas-universitas atas kesempatan kolaborasi ini. Di Malaysia, mereka telah bekerja sama dengan 20 universitas lokal untuk menyediakan beasiswa dan pelatihan Apoteker Terdaftar Sementara (PRP).

"Kami berharap dapat berbagi pengalaman kami untuk membina dan mempersiapkan generasi apoteker berikutnya di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, Apotek Alpro bekerja sama dengan jaringan apotek lokal terkemuka untuk mengelola lebih dari 200 gerai apotek mereka di Indonesia.

Langkah strategis ini akan membantu Apotek Alpro membawa keahlian dan standar perawatan farmasi yang tinggi kepada khalayak yang lebih luas, sehingga berkontribusi lebih lanjut pada peningkatan layanan kesehatan di negara ini.

"Kami melayani lebih dari dua juta keluarga di Malaysia dengan menyediakan obat-obatan asli, memperjuangkan keamanan obat melalui layanan profesional kami. Visi kami adalah menciptakan dunia yang sehat dan bersemangat. Melalui kolaborasi dengan akademisi dan pemimpin industri, kami berharap dapat menghadirkan obat-obatan berkualitas tinggi dengan perawatan farmasi yang profesional dan personal untuk semua orang," tutur Lee.

Upacara penandatanganan MoU yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dihadiri oleh Apoteker Dr. Erindyah Retno W (Ph.D), Ketua APTFMA & Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Apoteker Lee Yin Chen, Chief Executive Officer Apotek Alpro Indonesia, Bapak Hj. Yasser Arafat Bin Ishak, sebagai CEO IKOP Pharma, tamu terhormat, serta perwakilan universitas-universitas mitra.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya