MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan bahwa Indonesia membutuhkan banyak sekali tenaga kesehatan dan dokter spesialis dasar. Banyak puskesmas di seluruh Indonesia pelayanan kesehatannya belum bisa maksimal karena kendala tersebut.
Menkes Budi menerangkan, ada 6.333 puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar. Nakes standar itu tergolong dalam sembilan profesi, antara lain perawat, bidan, dokter, farmasi, ahli kesehatan masyarakat, ahli gizi, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM), ahli kesehatan lingkungan, dan dokter gigi.
"Dari total 10.195 puskesmas di seluruh Indonesia, sebanyak 6.333 puskesmas belum memiliki jumlah nakes sesuai standar. Secara rinci, Indonesia kekurangan 14.382 nakes supaya pelayanan puskesmas bisa paripurna bagi masyarakat," kata Menkes Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (3/7/2024).
Sementara itu, dokter spesialis pun masih sangat kurang di Indonesia. Terdapat 285 RSUD yang belum lengkap tujuh jenis dokter spesialis dasarnya. Ketujuh jenis itu antara lain Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Obgyn, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Bedah, Dokter Spesialis Anestesi, dan Dokter Spesialis Radiologi, dan Dokter Spesialis Patologi Klinik.
"Indonesia kekurangan 1.094 dokter spesialis dasar untuk mengisi kekosongan di RSUD. Karena itu, saya bilang bahwa Poltekkes perlu dipercepat pendidikannya (untuk bisa melengkapi kebutuhan tersebut)," tutur Menkes.
Dua hal ini dinilai Menkes sangat penting untuk dikejar. Artinya, perlu upaya tepat agar kekosongan itu sedikit demi sedikit terisi. Sebab, infrastruktur kesehatan dan infrastruktur pendidikan adalah dua hal yang menjadi kendala terbesar bagi Indonesia saat ini.
"Itu sebabkan kami mati-matian melakukan akselerasi untuk memperbaiki kesiapan infrastruktur kesehatan," kata Menkes.