Gegara Noda Kecil di Paspor, Wanita Ini Ditolak Naik Pesawat

Janila Pinta, Jurnalis
Sabtu 29 Juni 2024 19:06 WIB
Turis Inggris ditolak naik pesawat karena noda kecil di paspor (Foto: PA Real Life)
Share :

RENCANA liburan nyaris pupus seketika hanya karena goresan noda kecil di paspor. Ya, itulah kenyataan pahit yang harus diterima seorang wisatawan Inggris yang ditolak naik pesawat. Ia terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk memesan penerbangan baru pada maskapai yang berbeda.

Laila March, seorang guru privat berusia 25 tahun asal Croydon, London, harus mengalami buruk yang hampir merusak keseluruhan rencana perjalanan liburannya. 

Ia berencana pelesiran selama sepekan dengan maskapai penerbangan TUI bersama saudari perempuannya, Kaemarnie (25) dalam rangka merayakan kelulusan adiknya tersebut.

Namun, saat di hari keberangkatannya pada 7 Juni 2024, Laila dikejutkan dengan informasi yang disampaikan kepadanya saat di Bandara Gatwick bahwa ia tidak diperbolehkan naik pesawat karena paspornya rusak. 

Wanita itu pun terheran-heran karena ia tidak pernah memiliki masalah saat bepergian secara rutin untuk beker dan bahkan paspornya tersebut baru saja digunakan untuk terbang dari Maroko kembali ke Inggris.

Saat berada di meja check-in Terminal Utara TUI, petugas memindai paspornya dan ketika hendak memberikan boarding pass, petugas tersebut mengurungkan niatnya karena melihat noda kecil di bagian kanan atas foto paspornya. 

Petugas itu kemudian memberitahunya bahwa ia tika bisa terbang, setelah 45 menit terjebak akibat permasalahan paspor itu.

“Mereka bilang Meksiko punya kontrol paspor yang sangat ketat jadi saya mungkin tidak akan diizinkan masuk ke negara itu,” kata Laila, mengutip The Independent.

“Menurut mereka, paspor saya rusak sehingga mereka tidak mengizinkan saya terbang dengan TUI karena jika saya sampai di Meksiko dan mereka memulangkan saya, mereka akan dikenakan biaya,” paparnya.

“Saya pikir sungguh gila jika TUI mengatakan paspor saya rusak dan tidak mengizinkan saya naik pesawat karena takut saya tidak akan diizinkan masuk ke Meksiko melalui pemeriksaan paspor, dan kemudian maskapai lain tidak memiliki masalah dengan paspor yang sama, izinkan saya terbang ke Meksiko dan kemudian saya melewati pemeriksaan paspor,” kata Laila kepada PA Real Life.

 

Petugas tersebut kemudian memberikan tiga pilihan pada Laila, yakni mengajukan paspor dan melakukan perjalanan dalam beberapa hari kemudian, mengubah pemesanan agar orang lain dapat menggantikan tiket tersebut, atau pilihan terakhir yaitu mencoba apakah maskapai lain akan menerima paspornya itu. 

Wisatawan yang berencana berlibur ke Cancun itu pun heran mendengar opsi terakhir yang diberikan petugas tersebut.

“Mereka memberitahu saya bahwa British Airways akan terbang keluar dari Terminal Selatan sore ini: 'Mungkin Anda bisa mencobanya?',” jelas Laila.

“Tetapi Anda baru saja mengatakan bahwa paspor saya rusak, bagaimana Anda bisa merekomendasikan saya menggunakan maskapai lain?” imbuh Laila penasaran.

Lantaran tidak ingin merusak liburan perayaan wisdua adiknya dan tidak tega jika harus membiarkan adiknya bepergian sendiri, ia pun akhirnya memtuskan untuk mencoba opsi terahir tadi, yakni mencari maskapai lain. 

Laila tetap bersikukuh harus menemukan jalan keluar, terlebih ini pertama kalinya bagi mereka pergi berlibur berdua saja.
Guru privat tersebut kemudian bergegas menuju Terminal Selatan untuk berbicara dengan petugas dan menunjukkan paspornya. 

Lalu, pekerja itu mengarahkannya untuk berbicara dengan penerbangan British Airways. Laila pun akhirnya mendatangi British Airways dan maskapai itu memeriksa paspornya. 

Dia mengatakan tidak ada masalah sama sekali dengan paspornya saat diperiksa oleh British Airways dan dia bisa terbang sore itu juga dengan maskapai tersebut. Namun, dia harus mengelurkan biaya lagi utnuk memesan tiket itu seharga 1.200 pounds (sekitar Rp24 juta).

“Mereka bisa memindai paspor saya dan mencetak boarding pass saya, sama seperti wanita di TUI,” kata Laila.

 

“Tidak ada masalah sama sekali, saya hanya harus membayar biaya tambahan," imbuhnya.

Setibanya di Meksiko pun, tidak ada kendala sama sekali dengan paspor turis Inggris tersebut. Petugas di sana memeriksa paspornya dan mempersilakan Laila untuk masuk.

Mereka juga menjelaskan kepadanya bahwa paspor tidak rusak karena tidak ada halaman yang robek, dan semua masih dapat dipindai dengan jelas, dapat dibaca, dan dapat terlihat gambar wajahnya.

Kejadian yang hampir merusak seluruh liburannya tersebut mendorong Laila untuk mengajukan keluhan kepada TUI. Ia berharap mendapat pengembalian dana yang sudah dikeluarkan. Pihak TUI lalu memberitahunya bahwa mereka akan menyelidiki kasus tersebut.

Meski TUI sempat menyatakan bahwa kasus tersebut ditutup pada 16 Juni 2024, namun Laila kembali menerima pesan pada 21 Juni 2024 bahwa perusahaan akan mengembalikan biaya tiket British Airways dalam dua pekan ke depan.

“Kami menyesal mendengar Ibu March tidak dapat bepergian dengan TUI sesuai rencana karena kerusakan pada paspornya," ungkap juru bicara TUI UK and Ireland.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya