Batu Hobon telah mengalami beberapa kali percobaan untuk dibuka. Termasuk upaya yang dilakukan seorang pejabat Belanda saat negara itu menginjakkan kaki di Tanah Batak.
Mendengar cerita bahwa batu sakral itu menyimpan banyak harta karun, pejabat Belanda itupun berusaha untuk membongkar peninggalan Saribu Raja tersebut. Namun, segala upaya dan percobaan untuk membongkar batu tersebut tidak membuahkan hasil dan Batu Hobon tetap berdiri kokoh.
Pada dasarnya, Batu Hobon ini menjadi sebuah destinasi wisata spiritual yang dulunya merupakan tempat ziarah dan berdoa masyarakat setempat. Para peziarah biasanya akan membawa pelean dan sesembahan seperti sirih, jeruk purut, dan lainnya kepada Mula Jadi Nabolo. Oleh karena itu, situs ini sangat suci bagi masyarakat Batak, khususnya para keturunan Saribu Raja.
Namun, keberadaan pemeluk agama tersebut perlahan menghilang seiring berjalannya waktu dan Tanah Batak kini didominasi oleh mayoritas pemeluk agama Kristen. Kini, Batu Hobon menjelma menjadi destinasi wisata yang berorientasi sebagai cagar budaya karena mengandung banyak wawasan tentang kekayaan budaya dan legenda Suku Batak.
(Rizka Diputra)