Menguak Misteri Batu Hobon, Tempat Sakral di Pulau Samosir

Janila Pinta, Jurnalis
Rabu 26 Juni 2024 14:02 WIB
Batu Hobon di Pulau Samosir, Sumatera Utara (Foto: Instagram/@jenetsamosir)
Share :

PULAU Samosir di tengah-tengah Danau Toba, Sumatera Utara, populer tidak hanya karena keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga karena kekayaan budaya dan sejarahnya yang melegenda. Pulau Samosir ialah salah satu ikon pariwisata ternama di Indonesia. 

Salah satu peninggalan sejarah yang paling menarik di pulau ini adalah Batu Hobon, sebuah situs misterius yang menjadi saksi bisu berbagai legenda dan kepercayaan masyarakat Batak.

Batu Hobon merupakan sebuah kubah batu lava dasitan yang menyembul di permukaan akibat energi magma lava Gunung Pusuk Buhit jika melisikan dari segi keilmuannya. 

Berbeda lagi jika dibahas dari apa yang diyakini masyarakat Batak, batu ini dipercayai merupakan sebuah tempat sakral yang menjadi tempat lahirnya nenek moyang mereka tepatnya di Lingkungan Sari Marihit, Pusuk Buhit, Sumatera Utara. 

Mengutip laman Traveling Medan, masyarakat Toba juga meyakini bahwa tempat ini menyimpan beragam benda legendaris seperti pusaka atau harta peninggalan kuno.

Sejarah Batu Hobon yang berkembang menceritakan bahwa situs ini menjadi tempat yang dipilih oleh Saribu Raja yang merupakan cucu dari si Raja Batak. 

Saribu Raja diketahui memperoleh banyak warisan dan pendahulunya dan membutuhkan tempat yang aman untuk menyimpan harta tersebut lantaran ia hendak merantau ke tempat yang jauh. 

Saat itulah Saribu Raja menemukan Batu Hobon yang berbentuk bongkahan batu besar kemudian membentuk batu tersebut menjadi peti dengan kekuatan yang dimilikinya. Saribu Raja pun menyimpan seluruh harta peninggalannya di bongkahan batu tersebut dan kembali menutup batu tersebut.

Batu penuh misteri ini konon menyimpan beberapa benda-benda pusaka asli Suku Batak diantaranya Pagar Pompang Bala Saribu Tontang Bala Saratus, Tintin Sipajadi, Pungga Haomasan, dan masih banyak harta pusaka lainnya. 

 

Beberapa peninggalan itupun dipercaya merupakan ramuan-ramuan yang digunakan sebagai penangkal penyakit. Mengetahui Batu Hobon yang menyimpan banyak harta karun tersebut, situs inipun menarik perhatian banyak orang-orang sejak dulunya.

Batu Hobon telah mengalami beberapa kali percobaan untuk dibuka. Termasuk upaya yang dilakukan seorang pejabat Belanda saat negara itu menginjakkan kaki di Tanah Batak. 

Mendengar cerita bahwa batu sakral itu menyimpan banyak harta karun, pejabat Belanda itupun berusaha untuk membongkar peninggalan Saribu Raja tersebut. Namun, segala upaya dan percobaan untuk membongkar batu tersebut tidak membuahkan hasil dan Batu Hobon tetap berdiri kokoh.

Pada dasarnya, Batu Hobon ini menjadi sebuah destinasi wisata spiritual yang dulunya merupakan tempat ziarah dan berdoa masyarakat setempat. Para peziarah biasanya akan membawa pelean dan sesembahan seperti sirih, jeruk purut, dan lainnya kepada Mula Jadi Nabolo. Oleh karena itu, situs ini sangat suci bagi masyarakat Batak, khususnya para keturunan Saribu Raja.

Namun, keberadaan pemeluk agama tersebut perlahan menghilang seiring berjalannya waktu dan Tanah Batak kini didominasi oleh mayoritas pemeluk agama Kristen. Kini, Batu Hobon menjelma menjadi destinasi wisata yang berorientasi sebagai cagar budaya karena mengandung banyak wawasan tentang kekayaan budaya dan legenda Suku Batak. 

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya