“Saya tidak ingin mempunyai anak karena kehidupan saya sendiri sudah cukup sulit,” katanya kepada program Insight, mencerminkan sentimen yang semakin umum di antara banyak warga negara tetangga Indonesia itu.
National Institute of Development Administration mencatat dalam surveinya pada September lalu bahwa terdapat 44 persen responden yang menyampaikan kurangnya keinginan mereka untuk mempunyai keturunan.
Dorongan utama keputusan tersebut berputar pada alasan biaya pengasuhan anak, kecemasan tentang dampak lingkungan masyarakat terhadap anak-anak, dan tidak ingin terbebani dengan harus mengasuh anak.
Menanggapi fenomena ini, Wakil Perdana Menteri, Somsak Thepsutin pun memperingatkan jika penduduk negara kerajaan terus melakukan hal itu, maka populasi akan berkurang setengahnya.
Yaitu dari saat ini 66 juta menjadi 33 juta dalam waktu 60 tahun. Penurunan populasi ini mungkin merupakan fenomena global, namun bagi Thailand, mereka justru akan menghadapi tantangan ini untuk pertama kalinya.
(Rizka Diputra)