KOLEKSI busana bernuansa floral mungkin sudah sering Anda temukan belakangan ini. Tema ini menjadi tren yang terbilang tidak ada matinya. Selain memberikan nuansa cantik dan manis, nuansa floral juga memberikan sentuhan elegan untuk penampilan kaum hawa.
Banyak desainer yang mulai bereksplorasi dengan tema floral untuk mengeluarkan koleksi busana pria. Tak lagi soal gender, tren satu ini kian diterima masyarakat karena memberikan sentuhan motif yang lebih atraktif.
Bahkan, perpaduan motif floral juga turut mewarnai dunia wastra nusantara dalam perkembangannya. Nah, jika bicara motif floral, beberapa dari Anda mungkin jadi teringat dengan desainer Biyan Wanaatmadja.
Ya, desainer ikonik Tanah Air satu ini terkenal dengan rangkaian koleksi yang didominasi dengan motif botanical hingga detail kain tile nan dramatis. Bahkan, berkat koleksi-koleksinya yang khas itu, banyak menginspirasi pelaku fashion untuk menciptakan motif dan detail serupa.
Tak heran, jika dalam beberapa tahun terakhir, baju lebaran di Indonesia selalu diwarnai dengan motif floral hingga gamis tile nan dramatis. Baru-baru ini, Biyan Wanaatmadja sendiri kembali memperagakan koleksi womenswear dan menswear Spring Summer 2025 di Intercontinental Jakarta, Pondok Indah.
Floral yang senantiasa menghiasi perjalanan kreatif Biyan, menjadi latar berbentuk yang tak terpisahkan dari setiap koleksinya. Tahun ini, Biyan merayakannya dengan sentuhan regency era abad ke-18.
Terinspirasi dari florilegium, buku kumpulan ilustrasi bunga yang populer pada abad ke-17 hingga pada abad ke-19 menjadi landasan motif print dalam koleksi Spring Summer 2025. Warna-warna lembut seperti pink muda, celadon, nude, kuning pastel dan biru pucat dipadu dengan warna coklat, biru navy yang royal menjadi kesegaran musim panas.
Guratan botani khas Biyan diaplikasikan dalam berbagai bentuk dan ukuran, dipadukan dengan berbagai tekstur kain seperti twill silk, organza silk, organza cotton, linen, katun yang ringan dan berayun, cocok untuk musim panas. Material-material lain seperti taffeta, tulle, lame Jacguard juga turut memberikan karakter yang memperkaya koleksi, membungkusnya dalam kesan feminin yang melekat.
Dengan sentuhan yang terinspirasi dari regency era, Biyan menyajikan siluet-siluet naif dan childlike seperti potongan bawah dada atau empire, siluet cape yang diadaptasi dalam bentuk tops atau gaun yang cantik.
Sementara siluet sleepwear seperti piyama, playsuit dengan celana pendek, serta gaun tidur menggugah ingatan akan kenyamanan yang playful juga menghibur. Namun di balik semua itu, kesan tetap boyish mengintip melalui siluet boxy, atasan longgar yang berlebihan, potongan mantel yang rapi, dan celana pantaloons.
Detail pita bergaya regency floral stripe memperlihatkan kejelasan dalam koleksi ini, dipadu dengan sentuhan guratan yang rumit dalam berbagai teknik sulaman floral, aplikasi bunga tiga dimensi dengan beadworks dan floral eyelet memberikan kesan ringan namun opulent.
Floral yang menjadi tema besar di koleksi Biyan spring summer 2025 ini, dalam segala kerentanannya membawa inspirasi yang tak ternilai. Metamor floral dengan kepolosannya, menghadirkan kegembiraan yang tak terduga di setiap momen.
Floral mengajar tentang kesabaran, mengingatkan kita untuk menikmati momen, dan mengajarkan tentang berkat yang tersimpan dalam keindahan yang sederhana.
(Martin Bagya Kertiyasa)