RISIKO stunting bisa dicegah sejak dini, salah satunya dengan upaya memastikan remaja putri tidak mengidap anemia ketika remaja. Berangkat dari hal tersebut, Nutrition International berkolaborasi dengan MTs Ma'arif Sidaraja serta UPTD Puskesmas Paseh untuk memberikan edukasi sejak dini terkait risiko stunting.
Wakil Kepala Madrasah Bagian Kesiswaan MTs Ma'arif Sidaraja, Irma Frimasari mengatakan murid-murid kelas tujuh ketika awal mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) adalah mengalami rasa mual.
Tapi karena telah diberi penyuluhan puskemas bahwa hal ini adalah hal yang wajar. Setelah diedukasi dengan baik dan disampaikan kepada siswi, maka sekarang mereka sudah terbiasa.
"Selain itu disarankan juga pada anak-anak untuk sarapan terlebih dahulu sebelum meminum TTD. Rutinitas mengonsumsi TTD ini dilakukan setiap Selasa di jam pertama pelajaran," tutur Irma Frimasari saat melakukan kunjungan ke MTs Ma'arif Sidaraja, Senin 10 Juni 2024.
Irma mengatakan jika ada siswi yang diketahui mengalami anemia, maka MTs Ma'arif Sidaraja akan berkomunikasi dengan UPTD Puskesmas Paseh untuk meningkatkan dosis TTD-nya sesuai dengan yang dianjurkan.
Selain itu, pihak sekolah akan mengimbau juga kepada orangtua bahwa anaknya terkena anemia dan meminta orangtua untuk memperbaiki gizi anaknya.
"Sebelumnya kami menyampaikan kepada orangtua terhadap bahaya anemia. Anemia akan mengganggu kegiatan belajar yang akan memengaruhi bidang akademik. Selain itu banyak juga remaja putri yang pingsan namun kini setelah rutin konsumdi TTD sudah tidak ada lagi. Jadi orangtua juga menjadi mengerti dan menyambut baik semua program kami," katanya.