Sementara, Plt. Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh mengatakan, sebelumnya BPOLBF telah melakukan penajaman Masterplan dan Rencana Strategi Bisnis pengelolaan destinasi terintegrasi Parapuar yang mengedepankan pada konsep-konsep keberlanjutan.
Arsitektur di dalam kawasan Parapuar nantinya juga akan menampilkan kekhasan lokal dalam bentuk bangunan maupun desain arsitektur yang merefleksikan keindahan dan identitas budaya 11 Kabupaten Koordinatif secara umum maupun budaya Manggarai secara khusus.
(Foto: dok. Kemenparekraf)
"Pengembangan kawasan pariwisata Parapuar dan Labuan Bajo diharapkan bisa memberikan distribusi ekonomi baik secara nasional maupun kedaerahan khususnya pada 11 Kabupaten Koordinatif BPOLBF," ujar Frans.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Sindhutrino; serta Ketua Tim Perencana Induk Kepariwisataan BPOLBF, Rino Wicaksono.
(Rizka Diputra)