BAGI Anda yang ingin bepergian ke Korea Selatan sepanjang musim panas hingga musim gugur tahun ini, cobalah menjajali Festival Haman Nakhwa yang digelar di Paviliun Mujinjeong, Haman, Provinsi Gyeongsang Selatan.
Festival Haman Nakhwa alias Nakhwanori merupakan pertunjukan api tradisional yang sudah ada sejak era Joseon. Namun budaya tersebut baru dijadikan festival oleh pemerintah setempat pada 1985.
Berawal dari event lokal, Festival Haman Nakhwa mulai mencuri perhatian wisatawan internasional ketika ditampilkan KBS dalam variety show 2 Days & 1 Night. Selain itu, festival ini juga masuk dalam drama sejarah Bloody Heart yang tayang pada 2022.
Festival Haman Nakhwa (Foto: Korea Tourism Organization/KTO)
Ketika festival itu viral, kini Haman menjadi salah satu destinasi yang diburu wisatawan dalam dan luar negeri. Selain menonton pertunjukan api, wisatawan juga bisa menikmati keindahan tradisi dan budaya Korea Selatan di sini.
Dalam Festival Haman Nakhwa, warga membuat lentera dari hanji alias kertas murbei yang diisi dengan bubuk arang dari kayu ek. Lentera-lentara ini dibuat khusus oleh pengrajin setempat menggunakan teknik yang sudah ada sejak berabad-abad silam.
Prosesnya diawali dengan pemilihan rangka bambu yang kokoh dan kertas hanji yang halus. Bahan-bahan ini kemudian dirakit dengan sangat hati-hati untuk membuat kerangka lentera yang kuat dan stabil.
Setelah kerangka selesai, pengrajin akan melapisi permukaannya dengan kertas hanji, lalu mengecatnya menggunakan cat berwarna cerah. Lentera-lentera itu akan digantung di pohon, tanaman merambat yang ada di sekitar sungai, hingga sepanjang jalan setapak.
Pendar cahaya dari lentera ini akan terlihat seperti bola api yang melayang-layang sehingga menciptakan suasana magis tak terlupakan. Pesona ini yang membuat Haman didatangi lebih dari 50.000 wisatawan tahun lalu.
Untuk menyiasati lonjakan wisatawan, Korea Tourism Orgaization (KTO) menggelar Festival Haman Nakhwa dua kali. Pertama, pada 14 dan 15 Mei 2024 dengan 8.000 pengunjung. Kedua, sepanjang 29 Juni hingga akhir 30 November 2024.
(Rizka Diputra)