Sejarah Rujak yang Masuk Jajaran Salad Terenak di Dunia

Annastasya Rizqa, Jurnalis
Selasa 04 Juni 2024 14:17 WIB
Rujak Masuk Daftar Salad Terenak. (Foto: Freepik)
Share :

RUJAK dan asinan buah berhasil masuk dalam 5 salad terenak di dunia versi Taste Atlas. Rujak berhasil menepati urutan kedua sebagai salah terenak di dunia versi Taste Atlas.

Rujak mendapat rating 4,1 dari 5 sedangkan asinan buah mendapat rating 3,4 dari 5 dan mengalahkan salad lainnya dari Amerika Serikat. Di Indonesia, rujak merupakan sajian buah potong dan disantap dengan sambal yang diulak bersama gula merah. Rasa segar dari buah-buahan di rujak ini tentu sangat nyaman di lidah orang Indonesia.

Namun, tahukah Anda sejarah dari rujak yang berhasil masuk dalam 5 salad buah terenak di dunia versi Taste Atlas?

Melansir Indonesia Kaya, rujak buah merupakan salah satu makanan yang dibanggakan warga Indonesia. Sekilas, rujak memang tak berbeda dengan salad buah lainnya. Namun bila diperhatikan, rujak biasanha hanya menggunakan buah-buahan tropis yang segar seperti jambu air, mangga muda, pepaya muda, bengkoang, nanas dan masih banyak lagi.

Dari laman Satmesin, istilah rujak memiliki arti ‘campuran’. Rujak sendiri juga merupakan makanan Jawa kuno yang sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram. Awalnya, rujak ini juga disebut dengan Rurujak.

Di budaya Jawa, rujak adalah bagian penting dari upacara pralahir yang disebut naloni mitoni atau tujuh bulanan. Upacara ini di maksud untuk mendoakan calon ibu agar persalinan berlangsung lancar.

Sajian rujak yang terdiri dari campuran aneka buah potong itu pun akan diberikan pada calon ibu dan tamu-tamunya. Menurut kepercayaan, bila sang calon ibu mengonsumsi rujak dan rasanya manis, maka calon bayinya adalah perempuan. Bila rujak terasa pedas, maka sang calon anak konon berjenis kelamin laki-laki.

Kini, rujak pun semakin melejit dan tetap jadi santapan kesukaan warga Indonesia. Masyarakat sering kali membuat rujak saat asyik kumpul bersama. Mereka juga akan membuat sambal rujak yang terbuat dari cabai, gula merah air dan asam Jawa.

Rujak pun semakin mudah ditemukan bahkan dijajakan di pasar dan pinggir jalan. Rasanya yang segar dan murah membuat rujak tak pernah ditinggalkan dan selalu jadi santapan kebanggaan warga Indonesia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya