“AI 183 terlambat lebih dari delapan jam. Orang-orang disuruh naik ke pesawat dan duduk tanpa AC. Kemudian diturunkan dan tidak diperbolehkan masuk terminal karena imigrasi sudah selesai,” kata Sharma dalam postingan di X.
Sama halnya dengan jurnalis Punj, keluhan Abhishek juga ditanggapi oleh admin X Air India dengan isi pesan yang sama seperti saat menanggapi keluhan Punj.
Dari gambar-gambar yang disebarkan menunjukkan banyaknya penumpang termasuk anak-anak yang terdampar di lantai bandara dan beberapa di antara mereka sudah melepas sepatu. Para penumpang yang malang itu tampak sudah sangat kelelahan.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DGCA) sempat menyinggung tentang prosedur operasi standar pada bulan Januari dalam menangani situasi kacau setelah terjadi kerumunan besar karena kabut di Bandara Delhi. SOP itu berbunyi "fasilitas yang diberikan kepada penumpang oleh maskapai penerbangan karena penolakan boarding, pembatalan penerbangan, dan penundaan penerbangan,".
DGCA menyatakan bahwa maskapai penerbangan dapat membatalkan penerbangan yang kemungkinan besar akan tertunda atau akibat tertunda lebih dari tiga jam. Pihak berwenang itu memperingatkan bahwa semua maskapai harus mengikuti SOP tersebut.
(Rizka Diputra)