SEBANYAK tiga orang penumpang melayangkan tuntutan kepada American Airlines atas tuduhan diskriminasi ras yang terjadi dalam penerbangan dari Phoenix, Arizona ke New York City belum lama ini. Gugatan tersebut dilayangkan pada 29 Mei 2024 lalu.
Tiga pria berkulit hitam itu mengajukan gugatan ke pengadilan federal di Brooklyn dan mengatakan mereka serta lima pria kulit hitam lainnya didepak dari penerbangan pada Januari lalu selama sekitar satu jam setelah seorang pramugari berkulit putih mengeluh tentang penumpang dengan bau badan yang mengganggu, demikian dikutip dari VNExpress.
Mereka menganggap hal ini merupakan diskriminasi karena tidak satupun dari mereka yang diminta turun dari pesawat memiliki bau badan. Penumpang yang dikeluarkan paksa itu merasa mereka telah menjadi sasaran tuduhan bau badan karena diskriminasi ras lantaran berkulit gelap.
Kawanan pria ini benar-benar geram dengan kejadian itu dan menyebutnya 'traumatik, menjengkelkan, menakutkan, memalukan, dan merendahkan martabat'.
American Airlines dituduh melanggar Undang-undang era Perang Saudara yang melarang diskriminasi ras dalam kontrak. Para penumpang itu lantas menuntut ganti rugi yang tidak ditentukan atas rasa sakit dan penderitaan serta ganti rugi atas perilaku jahat yang disengaja dan dianggap sembrono.
Dalam sebuah pernyataan, maskapai yang bersangkutan mengatakan bahwa tuduhan tersebut sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai yang dianut perusahaan dan saat ini mereka sedang menyelidiki permasalahan tersebut.
“Kami menanggapi semua klaim diskriminasi dengan sangat serius dan ingin pelanggan kami mendapatkan pengalaman positif ketika mereka memilih terbang bersama kami,” sebut American Airlines.
Pengacara ketiga penggugat, Susan Huhta mengatakan, insiden itu merupakan bagian dari sejarah atau hal yang dari dulu selalu meresahkan.
Salah satunya tuduhan yang dilayangkan kliennya ini bahwa orang Amerika melancarkan diskriminasi terhadap penumpang berkulit hitam.
Sedangkan dalam kasus lain, seorang pensiunan hakim berkulit hitam di Chicago mengajukan keluhan yang sama pada bulan lalu. Mantan hakim itu mengeluh karena orang Amerika yang melarangnya menggunakan kamar mandi first class dalam penerbangan, padahal dia merupakan penumpang dengan tiket kelas satu.
(Rizka Diputra)