"Di beberapa model negara lain dari 5 persen itu pekerja dipotong 1 persen, dari dunia usaha berapa, tergantung keadaan cash flownya juga," terang Sandi.
"Makanya nanti kita lihat pilot projectnya seperti apa, ada beberapa perusahaan yang sudah siap karena iuran ini menghasilkan cash yang banyak, tapi ada juga yang banyak mengalami tantangan terutama yang padat karya," paparnya.
Sandi menyarankan agar program itu sejatinya tidak memukul rata kebutuhan masyarakat. "Mungkin enggak bisa satu kebijakan dipukul rata sama semua industri, enggak, tapi harus di pilah-pilah," tutupnya.
(Rizka Diputra)