Dokter Tirta Bagikan 3 Tips Mencegah Serangan Jantung saat Berlari

Lulu Az Zahra , Jurnalis
Rabu 29 Mei 2024 04:00 WIB
Cara mencegah serangan jantung saat berlari. (Foto: Freepik.com)
Share :

LARI bukan hanya sekadar olahraga biasa, melainkan telah menjadi salah satu aktivitas fisik yang memiliki dampak terhadap kesehatan jantung dan kebugaran tubuh. Untuk itu, olahraga ini telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang peduli akan kesehatan dan kebugaran tubuh mereka.

Tidak heran, banyak orang dari berbagai kalangan dan usia memilih lari sebagai pilihan olahraga rutin dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Lari dapat menjadi bagian integral dari gaya hidup sehat dan membantu seseorang mencapai tujuan kebugaran mereka dengan lebih efisien dan efektif.

Namun, sering kali kita mendengar kasus serangan jantung yang terjadi saat seseorang sedang berlari. Hal ini mungkin dapat menimbulkan kekhawatiran bagi banyak pelari. Merangkum dari unggahan video dr. Tirta dalam akun Instagramnya @dr.tirta Rabu(29/5/2024), berikut tiga tips mencegah serangan jantung saat berlari.

1. Kenali Kapasitas Fisik

Langkah pertama untuk mencegah serangan jantung saat berlari adalah mengenali kapasitas fisik individu. Setiap orang memiliki batas kemampuan fisik yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor seperti usia, kondisi kesehatan, dan tingkat kebugaran.

Dokter Tirta mengungkapkan bahwa sesuatu yang dilakukan secara berlebihan tidaklah baik. Analoginya seperti mengendarai motor dan memaksanya untuk terus menyala, maka dapat berujung pada kerusakan.

Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami batas-batas fisiknya dan berlatih sesuai dengan kemampuan yang dimiliki demi mencegah risiko cedera atau masalah kesehatan yang serius, terutama serangan jantung.

2. Jangan Memaksakan Diri

Selain mengenali kapasitas fisik, dokter tirta juga menyarankan agar setiap orang yang berlari untuk tidak memaksakan diri. Jika tubuh merasa lelah atau tidak mampu, disarankan untuk menurunkan intensitas latihan dengan kemampuan fisik masing-masing.

Hal tersebut akan membantu tubuh beradaptasi tanpa menimbulkan tekanan berlebih. Dengan begitu, pelari dapat menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan tanpa menimbulkan risiko serangan jantung.

3. Berlatih dengan Pola 80 Persen Ringan dan 20 Persen Berat

Dokter Tirta menganjurkan untuk latihan lari dengan menggunakan pola 80 persen ringan dan 20 persen berat. Artinya, sebagian besar latihan harus dilakukan dengan intensitas yang tidak terlalu tinggi.

Namun, latihan berat tetap diperlukan untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan fisik. Pola ini membantu mencegah kelelahan berlebihan dan cedera saat berlari, serta memberikan manfaat optimal bagi kesehatan jantung dan kebugaran umum.

Selain itu, dr. Tirta juga menyarankan untuk melakukan medical check-up sebelum memulai latihan lari, terutama bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun dan memiliki faktor risiko kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini akan membantu Anda untuk mengetahui kondisi kesehatan secara keseluruhan dengan akurat.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya