Hal serupa juga diungkap oleh Kadispar Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun. Ia mengatakan warga Bali tetap selalu menjaga tanah kelahiran mereka dan tidak ada bentuk penjajahan yang dilakukan oleh WNA.
“Bali memiliki kebudayaan yang dalam tanda kutip kita tunjukkan pada wisatawan. Sehingga kami nih masyarakat Bali betul-betul menjaga Bali ini, tidak seperti yang dikatakan dijajah,” ungkap Tjok Bagus.
Tjok Bagus juga telah menegaskan para turis asing di Bali untuk tetap mengikuti regulasi dan peraturan yang ada.
Ia mengungkap warga pun berbondong-bondong menjaga Bali sehingga tak lagi timbul narasi adanya penjajahan di pulau ini.
“Memang Bali pariwisatanya adalah pariwisata budaya yang tentu harus dijaga bersama,” terangnya.
“Yang jelas (turis asing) harus sudah mengikuti regulasi di Indonesia maupun Bali khususnya, tidak meresahkan masyarakat lokal dan di ikon-ikon suatu destinasi,” pungkas Tjok Bagus Pemayun.
(Rizka Diputra)