"Maksudnya, jika orangtua terlalu cemas saat bertanya ke anak, anak malah akan menutupi masalahnya atau kalau dimarahi, anak malah jadi takut untuk bercerita," sambung Karina lagi.
Sebagai psikolog anak remaja, Karina pribadi berharap sekali agar para orangtua lebih dekat dan memahami anaknya. Dengan begitu, perubahan sekecil apa pun bisa terbaca dan segera dicari solusinya.
Penting juga bagi para orangtua menyadari bahwa di usia remaja, anak akan mengalami banyak perubahan. Oleh karena itu, beri mereka tontonan yang mengedukasi tentang perubahan pada diri mereka, misalnya perubahan hormon yang mempengaruhi emosi, perubahan fisik, dan lainnya.
"Dengan begitu, kalau suatu saat anak remaja Anda merasa marah banget, kesal banget, jangan langsung bertindak, tapi dipikirkan dulu, ditimbang dulu," pungkasnya.
(Rizky Pradita Ananda)