“Banyak para orang tua yang tinggal di rumah minimalis seperi apartemen dengan kamar sempit, sehingga anak-anak sulit eksplorasi diri,” sambungnya.
Psikolog yang juga Center Director MS School dan Wellbeing Center ini menjelaskan dampak dari ruang gerak yang sempit, membuat anak akan melewatkan fase merangkak. Padahal, fase merangkak adalah tahap vital dan penting untuk merangsang saraf sensorik.
"Biasanya anak yang merangkak baru sebentar sudah ketemu dinding, ketika berdiri dia sudah mepet ke dinding dan jadi cepat jalan. Padahal, penting buat orangtua memberikan ruang untuk bergerak dan merangkak sebaik mungkin pada anak," pungkas Rosdiana.
(Rizky Pradita Ananda)