Tenaga Medis Baru di Rumah Sakit Lapangan Yordania Mulai Menerima Pasien

Lulu Az Zahra , Jurnalis
Rabu 24 April 2024 07:00 WIB
Staf medis rumah sakit lapangan Yordania mulai menerima pasien. (Foto: UNFPA)
Share :

STAF medis yang baru dikerahkan di rumah sakit lapangan Yordania Gaza pada Minggu 21 April 2024 mulai menerima pasien dari jalur yang dilanda perang. Personel medis baru tersebut dipindahkan ke rumah sakit lapangan militer Gaza utara baru-baru ini.

Rumah sakit lapangan militer Gaza utara yang diberi nama Gaza/78 didirikan berdasarkan arahan Kerajaan. Melansir dari The Jordan Times pada Selasa (23/4/2024), komandan rumah sakit mengatakan, fasilitas tersebut mencerminkan keinginan dan minat Yang Mulia Raja Abdullah dalam memberikan perawatan medis kepada masyarakat Gaza.

Pada hari pertama, para staf menangani ratusan pasien melalui klinik yang lengkap. Pasien dan keluarganya menyuarakan rasa terima kasih dan penghargaan atas Yang Mulia dan dukungan yang diberikan kepada rakyat Palestina. Selain itu, mereka juga menyatakan kebanggaan kepada Angkatan Bersenjata Yordania dan Tentara Arab atas upaya tanpa henti mereka.

Yordania mengelola dua rumah sakit lapangan militer di Gaza. Rumah sakit pertama didirikan di Gaza utara pada 2009 setelah perang Hamas-Israel 2008. Selanjutnya, fasilitas kedua didirikan pada November tahun lalu di Khan Younis jalur Gaza selatan.

Rumah sakit Nasser, merupakan rumah sakit lapangan militer kedua yang dikelola Yordania di Khan Younis jalur Gaza selatan. Namun, para angggota pertahanan sipil Palestina dan paramedis baru saja menemukan kuburan massal yang berisi 180 jenazah di kompleks Rumah Sakit Nasser tersebut pada Sabtu dan berlanjut hingga Minggu.

180 jenazah yang dikuburkan oleh pasukan Israel di dalam kompleks Rumah Sakit Nasser tersebut terdiri dari wanita lanjut usia, anak-anak, dan pria muda. Namun, layanan darurat Palestina masih melakukan operasi pencarian dan pemulihan terhadap para syuhada yang tersisa dalam beberapa hari mendatang, karena banyak yang masih belum ditemukan.

Selain itu, Israel juga telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina dalam perangnya. Namun, jumlah korban yang sebenarnya mungkin lebih tinggi karena masih banyak jenazah yang terjebak di bawah puing-puing akibat serangan udara.

Serangan udara yang hampir setiap hari dilakukan pada wilayah pesisir di kota Rafah, Gaza Selatan juga telah menewaskan 22 orang, termasuk 18 anak-anak. Tidak hanya itu, serangan pertama yang dilakukan pada Minggu pagi menewaskan seorang pria, istrinya yang sedang hamil, dan anak mereka yang baru berusia tiga tahun.

Selanjutnya, 17 anak-anak dan dua wanita yang berasal dari keluarga yang sama telah tewas dalam serangan kedua. Selain itu, serangan udara di Rafah juga menewaskan sembilan orang, termasuk enam anak-anak pada malam sebelumnya.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya