Lebih lanjut dr. Ardi menjelaskan, bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok sejak di dalam kandungan mau pun setelah ia lahir, maka risiko stunting yang dialaminya akan semakin tinggi.
Tak cuma itu, si kecil juga bisa mengalami berat badan yang kurang hingga sulit menambahkan berat badannya.
“Hal ini juga berdampak negatif pada anak. Paparan rokok sejak dalam kandungan, sampai setelah di dalam kandungan pun itu akan meningkatkan risiko berat badan anak kurang, stunting, dan kurus pada anak,” jelasnya panjang lebar.
Lebih lanjut dr. Ardi mengungkap apabila anak tersebut memiliki orangtua yang perokok, maka efek kurang gizi yang dialami juga terjadi dari faktor finansial ekonomi, lantaran biaya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dialihkan untuk membeli rokok sehari-hari.