Setelah melalui proses kajian, dasar sejarah inilah yang menjadi alasan pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen dilakukan kembali saat prosesi Garebeg Sawal pada masa pemerintahan Sri Sultan HB X ini. 50 pareden gunungan di Ndalem Mangkubumen akan diterima secara langsung oleh GKR Mangkubumi, putri sulung Sri Sultan HB X.
"Prosesi pembagian pareden di Ndalem Mangkubumen tersebut tidak dibuka untuk umum," ungkap dia.
Wisatawan asal Jakarta, Tia yang baru datang ke DIY sepekan ini memang sangat penasaran. Meski tidak merayah, ia dan rombongan tetap kebagian isi gunungan tersebut. Rencananya, akan dibawa ke Jakarta sebagai oleh-oleh budaya dari Yogyakarta.
"Rencana mau dibawa aja ke Jakarta dan disimpan buat kenang-kenangan," tuturnya.
Meski tidak merayah gunungan seperti biasanya, salah satu wisatawan asal Medan, Samsuryani mengaku tetap antusias mengikuti tradisi yang digelar Keraton Yogyakarta tersebut. Kata dia, gelaran tersebut menarik dan tersirat makna mendalam terkait budaya di Yogyakarta.
"Baru pertama kali kami kesini, kami orang Medan, Sumatera, senang sekali bisa ikut Grebeg Syawal di Jogja," ucap Samsuryani.
(Rizka Diputra)