Beberapa menit setelah dia kembali, Candelario menelepon polisi karena mendapati Jailyn, putrinya yang telah meninggal dikelilingi oleh kotoran dan urin di dalam Playpen.
Sebelum polisi datang, Candelario telah mendandani Jailyn dengan pakaian bersih, namun pakaian ganti tersebut tidak menyembunyikan kondisi yang dialami gadis itu. Dalam laporan, Candelario mengaku bahwa putrinya meninggal kelaparan karena menolak makan.
“Dia tidak makan, hanya dengan susu. Dia menolak, mungkin karena dia tidak makan dua hari sebelumnya,” kata Candelario
Petugas juga menanyakan apa yang terjadi malam sebelumnya, namun Candelario berbohong dan mengatakan bahwa dia baru saja mandi ketika dia mendengar putrinya tiba-tiba menjerit.
“Saya tidak tahu, mungkin dia kesakitan, mungkin Aku menjemputnya pagi ini dan dia terlihat sangat kering,' tuturnya.
Saat menjatuhkan hukuman pada hari Senin, Hakim Brendan Sheehan mengatakan bahwa Candelario telah melakukan pengkhianatan terbesar dengan meninggalkan putrinya hingga kelaparan dan meninggal dunia.
“Sama seperti Anda tidak membiarkan Jailyn keluar dari selnya, Anda juga harus menghabiskan sisa hidup Anda di sel tanpa kebebasan. Satu-satunya perbedaan adalah penjara setidaknya akan memberi Anda makan,” ucap Hakim Brendan Sheehan dalam sidang.
(Leonardus Selwyn)