Akibatnya, hampir seluruh penghuni gaib yang mukim di kawan tempat pertarungan menjadi amat ketakutan. Meski demikian Maharaja Budipaksa berhasil ditaklukkan dan dikurung di dasar muara Sungai Cimanuk.
Namun setelah itu muncullah sosok Raden Werdinata yang enggan menyerah pada Raden Wiralodra. Keduanya pun bertarung sengit hingga memakan waktu 11 bulan lamanya.
Di saat belum keluar siapa pemenang duel itu, muncul seorang tokoh bernama Kalacungkring, yakni penguasa Kerajaan Tanjungbong, untuk menghentikan pertikaian dan mendorong terjalinnya persaudaraan antara keduanya.
Setelah bernegosiasi, baik Raden Aria Wiralodra maupun Raden Werdinata pun sepakat untuk menjalin hubungan persaudaraan.
Perdamaian itu tidak hanya mengakhiri pertarungan yang mengancam kedamaian antara dunia manusia dan gaib, namun juga memungkinkan mereka untuk melanjutkan tugas mulia dalam membangun permukiman penduduk di lembah Sungai Cimanuk.
Konon, karena bangsa jin berumur panjang, Raden Werdinata dan Mahapatih Jongkara dipercaya masih hidup sampai sekarang dan terus mengendalikan Kerajaan Pulomas. Adapun Panglima Kalasrenggi yang kabur saat berduel dengan Ki Tinggil justru didapuk menjadi raja di kerajaan itu.
Seiring berjalannya waktu, mitos kerajaan gaib Pulomas tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang menarik perhatian.
Kendati bagi sebagian orang cerita ini hanya mitos belaka, namun bagi yang menyukai cerita dunia gaib, mitos ini tetap memberikan warna dan kekayaan pada budaya Indonesia yang begitu beragam dan menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.
(Rizka Diputra)