Uniknya, ada hal yang membedakan Tong Tong dari AI lainnya yakni kemampuannya untuk menafsirkan emosi manusia. Bocah AI ini dapat mengidentifikasi dan mengomunikasikan perasaan seperti kebahagiaan, kemarahan, dan kesedihan.
Tak tanggung-tanggung ia juga dapat berinteraksi dengan orang lain melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan percakapan. Meski pun pada saat ini ia hanya memiliki kemampuan dan perilaku setara dengan anak berusia tiga atau empat tahun, tapi dikatakan Tong Tong terus akan berkembang dan meningkat skill dan perilakunya.
“Untuk maju menuju kecerdasan buatan secara umum, kita harus menciptakan entitas yang dapat memahami dunia nyata,” kata direktur BIGAI, Zhu Songchun, dikutip Senin (12/2/2024)
“Selain itu juga harus memiliki berbagai keterampilan,” tutupnya singkat.
(Rizky Pradita Ananda)