Melihat dari Dekat Terminal Kereta Api Pertama di Tokyo Berusia 152 Tahun

Widya Michella, Jurnalis
Jum'at 26 Januari 2024 07:38 WIB
Lokomotif uap, ikon Stasiun Shimbashi di Tokyo, Jepang (Foto: Widya Michella/MPI)
Share :

JEPANG merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan mancanegara di Asia. Bahkan Tokyo belum lama ini menggeser Bali sebagai destinasi pilihan wisatawan asal Australia.

Selain dikenal oleh beragam destinasi wisatanya yang menarik, negeri sakura juga dikenal dengan inovasinya dalam hal transportasi.

Seperti halnya kehadiran kereta api yang diharapkan mampu mengatasi kemacetan dan memudahkan rakyatnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Kali ini, Tim MNC Portal pada Rabu, 24 Januari 2024 berkesempatan mengunjungi salah satu stasiun di distrik bisnis dan hiburan di pusat Tokyo bernama Shimbashi.

Distrik di wilayah 2-chōme-17 Shinbashi, Minato City, Tokyo ini berada di sebelah selatan Taman Hibiya dan Istana Kekaisaran Tokyo.

(Foto: Widya Michella/MPI)

Tepat di luar Stasiun Shimbashi terdapat bagian depan dari lokomotif uap berwarna hitam yang dipajang di tengah-tengah sejumlah gedung pencakar langit. Tampak sejumlah wisatawan mengabadikan momennya dengan berfoto bersama tepat di depan lokomotif itu.

Koordinator dari Japan International Cooperation Center (JICE) 2024, Takagi Hitoshi mengatakan bahwa Shimbashi terkenal sebagai terminal kereta api pertama di Tokyo. Terutama untuk jalur Tokyo ke Yokohama, dari tahun 1872 hingga 1914.

"Di sini titik awal perkeretaapian di Jepang yang melayani di luar metropolitan Tokyo. Kereta api ini

mulai beroperasi sejak tahun 14 Oktober 1872 dari Shimbashi sampai luar Tokyo kota Yokohama," kata Takagi kepada MNC Portal.

"Jadi monumen ini peninggalan sejarah, kereta api ini dulu dipakai untuk perang. Dulu dipakai, sekarang tidak dipakai lagi, sekarang menggunakan kereta listrik," imbuh Takagi.

Adapun lokomotif uap saat mendekati peron berbunyi hanya di jam-jam tertentu. Yakni pada pukul 12.00, 15.00 dan 18.00 waktu Jepang. "Pada pukul itu ada bunyinya, bel peringatan mendekati peron," kata dia.

(Foto: Widya Michella/MPI)

Selain dengan ikon lokomotif uap, Shimbashi juga terkenal sebagai kota metropolitan tempat para pekerja perkantoran swasta. Oleh karena ini itu, kawasan ini sangat kontras dengan distrik pencakar langit dan masyarakat yang kritis dalam menanggapi masalah pemerintah pusat.

"Ini salah satu kota metropolitan Tokyo yang menjadi tempat perkantoran swasta, semua statusnya pegawai swasta. Banyak dari mereka mewakili opini umum maka wartawan mendatangi mereka untuk mengkritisi pemerintah, bertanya bagaimana pendapat anda rencana pemerintah pusat dan sebagainya," tutur dia.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya