SEORANG guru SMA bernama Bob Sauer menemukan bagian pintu pesawat Alaska Airlines di kebunnya sendiri di daerah Portland, Oregon. Penemuan ini dianggap sebagai bagian kunci dalam investigasi penyebab copotnya bagian pesawat tersebut saat pesawat mengudara.
"Saya sangat senang untuk mengumumkan bahwa kami berhasil menemukan pintu tersebut," terang Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Jennifer Homendy dalam konferensi pers mengenai status penyelidikan kasus tersebut.
Pada saat yang sama, pihak berwenang telah menegaskan bahwa rekaman (black box) dari penerbangan Alaska Airlines tersebut hilang.
Selain itu, terjadi sejumlah pembatalan penerbangan bagi penumpang yang seharusnya menggunakan pesawat dengan model yang sama.
Bob Sauer, mengungkapkan bahwa pohon cedar setinggi 50 kaki miliknya seperti kantung udara dan sesuai dengan prinsip ilmiah yang dikenal sebagai impuls.
Konsep ini muncul dari bidang fisika dan digunakan untuk menjelaskan perubahan yang terjadi pada suatu objek karena gaya yang diberikan dalam waktu yang singkat.
Sauer bergegas ke halaman belakangnya pada Minggu malam, dengan membawa senter, setelah seorang tetangga memberitahunya tentang ditemukannya ponsel yang jatuh dari pesawat di lingkungan Cedar Hills, Oregon.
Dengan cepat, dia menemukan benda logam putih yang ternyata adalah bagian dari pesawat yang paling dicari itu.
Dalam wawancara pada Senin kemarin, Sauer menyatakan kebingungannya saat menemukan pintu tengah kabin tersebut di dahan pohon cedar miliknya.
Ia memberikan laporan pada Senin pagi kepada Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) setelah menemukan penutup pintu tengah kabin pesawat di halaman rumahnya.
Pihak berwenang dari NTSB tiba di lokasi untuk mengambil barang bukti dan mewawancarainya selama sekitar 30 menit sebelum mengambil penutup pintu tersebut.
Mengutip New York Times, NTSB memberikan Sauer sebuah medali dengan gambar elang sebagai tanda terima kasih atas kerja sama dalam penyelidikan. Penyelidik dari Dewan saat ini sedang memeriksa penutup pintu tersebut dan berencana mengirimkannya ke laboratorium NTSB di Washington, DC, untuk analisis lebih lanjut.
Foto-foto yang dibagikan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional di media sosial memperlihatkan penutup pintu tersebut tergeletak di semak-semak sebelum diperiksa oleh agen di lapangan sebagai bagian dari investigasi mereka.
Sauer yang berusia 64 tahun itu telah mengabdikan diri dalam mengajar sains selama 40 tahun, dengan antusias menyampaikan penemuan ini kepada muridnya pada kelas astronomi padaSenin pagi.
“Impuls adalah tindakan yang memodifikasi momentum suatu objek. Anda bisa melakukan hal itu dengan gaya besar dalam durasi waktu yang singkat, atau gaya yang lebih ringan dalam durasi waktu yang lebih panjang," terang dia.
Sauer menyoroti pelajaran penting dari kejadian tersebut, bahwa hal-hal menakjubkan sering kali terjadi di sekitar kita. “Banyak dari mereka tidak percaya bahwa hal itu bisa terjadi di halaman belakang rumah saya,” sambungnya lagi.
Penyelidik berupaya mencari penyebab ledakan pintu pada Alaska Airlines Penerbangan 1282, menyebabkan pesawat harus kembali ke Portland setelah mencapai ketinggian 16.000 kaki dalam perjalanan menuju Ontario, California.
Kendati insiden ini tidak melukai parah penumpang dan awak kabin, namun insiden itu memunculkan keprihatinan baru mengenai keselamatan pesawat Boeing 737 Max, yang sebelumnya telah terlibat dalam kecelakaan fatal.
Kejadian ini mengakibatkan larangan terbang 171 pesawat Boeing 737 Max 9 di Amerika Serikat. Sebelumnya, pesawat Boeing 737 Max 8 terlibat dalam kecelakaan Lion Air Penerbangan 610 pada tahun 2018 yang menewaskan 189 orang serta Ethiopian Airlines Penerbangan 302 pada tahun 2019 yang merenggut nyawa 157 penumpangnya.
Deretan insiden tragis tersebut memaksa seluruh dunia untuk melarang penggunaan pesawat Boeing Max selama masa penyelidikan. Administrasi Penerbangan Federal mengizinkan Boeing 737 Max untuk terbang kembali pada akhir 2020.
Insiden baru pesawat Alaska Airlines menyoroti kembali kekhawatiran penumpang tentang Boeing 737 Max, sementara industri penerbangan terus memperhatikan proses regulasi dan keamanan dalam pengoperasian pesawat ini.
(Rizka Diputra)