BELUM lama ini Taste Atlas merilis daftar makanan terenak di dunia, di mana di dalamnya ada makanan khas Indonesia yang memang kulinernya dikenal dengan berbagai hidangan lezat yang beragam.
Makanan khas Indonesia pun kerap disukai oleh banyak pendatang dari luar negeri. Namun, di sisi lain, ada juga beberapa makanan yang mendapatkan rating buruk yang juga dirilis oleh situs Taste Atlas. Berikut 11 makanan Indonesia dengan rating buruk versi Taste Atlas, Selasa (9/1/2024)
BACA JUGA:
1.Nasi Tim: Nomor satu dengan rating 2.8/5, Kkrena teksturnya yang lembut dan rasa yang sedikit hambar, nasi tim ayam dinilai lebih cocok untuk anak kecil.
2.Lawar: Berada di posisi kedua dengan rating 3.0/5. Makanan khas Bali berisi beberapa sayuran, seperti kacang panjang, nangka muda, kelapa, dan pisang batu ditambah potongan jeroan atau daging babi, dengan bumbu base genep khas Bali. Pengolahan lawar umumnya dilakukan satu hari menjelang hari Raya, pada waktu Penampahan.
BACA JUGA:
3.Papeda: dibuat dari tepung yang diekstraksi dari tanaman yang sebenarnya batang pohon sagu. Tepung kering kemudian dicampur dengan air, garam dan gula. Tekstur akhir hidangan ini sangat tidak biasa: kental, ketan, dan kental, serta mirip dengan bubur atau puding pucat.
4.Mooncake: Kue bulan yang tersedia dalam berbagai macam isian manis dan gurih, beberapa di antaranya adalah buah-buahan seperti melon, lengkeng, atau nanas hingga cokelat atau kacang campur, abalon dan rumput laut, teh hijau, dan bahkan krim keju atau es krim.
Bentuknya yang bulat tidak hanya mengingatkan pada bulan, tetapi juga merupakan simbol kembalinya atau lingkaran penuh, yang dalam filsafat Tiongkok berarti pemenuhan, kesatuan, kesempurnaan, dan kesatuan.
5.Nasi kucing : Nasi kucing kerap ditemukan di angkringan pinggir jalan. Masakan tradisional Indonesia ini berasal dari Surakarta, Yogyakarta, dan Semarang di Jawa Tengah. Hidangan ini terdiri dari seporsi kecil nasi yang di atasnya diberi bahan-bahan seperti tempe, ikan kering, dan sambal, atau terkadang mentimun, ayam, dan telur.
6.Babi Panggang: Masakan daging babi biasanya ditemukan di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen dan Hindu, seperti di Bali. Sebelum dipanggang, daging biasanya dimarinasi dalam campuran bumbu tradisional Indonesia, seperti jahe, bawang putih, lengkuas, dan kecap manis ketjap manis.
7.Semur: Meski memiliki banyak variasi, versi dasar semur biasanya dibuat dengan daging sapi. Bahan lain yang digunakan dalam masakan ini antara lain kecap manis, bawang putih, bawang merah, bawang merah, pala, jahe, cengkeh, ketumbar, kayu manis, jintan, dan merica.
8.Selat Solo: Diyakini berasal dari salad Eropa yang disesuaikan dengan selera Jawa. Sesuai namanya, makanan ini berasal dari Solo. Hidangan ini dibuat dengan kombinasi daging tenderloin, bawang bombay, kecap, garam, merica, gula, cuka, bawang merah, cengkeh, pala, telur rebus, mayonaise, dan sayuran seperti wortel, selada, kentang, dan kacang hijau.
9.Acar: Biasa menjadi topping untuk sate, soto dan beragam menu lainnya. Acar sayur campur tradisional yang biasanya terdiri dari kubis, wortel, mentimun, atau kacang panjang yang banyak dibumbui dengan cabai dan irisan bawang merah. Semua sayuran dipotong tipis-tipis atau dipotong dadu menjadi potongan yang lebih besar sebelum dicampur dengan air asin, sedikit manis, dan air garam cuka.
10.Wingko: Kue kelapa tradisional ini khas diasosiasikan dengan daerah Jawa, lebih tepatnya daerah Lamongan dan kota kecil Babat. Meski bahannya berbeda-beda, biasanya dibuat dari tepung beras, kelapa parut, dan santan segar.
(Oncom. Foto: Dok Ist)
11.Oncom: Olahan tradisional Indonesia yang difermentasi dengan jamur. Bahan dasar setiap oncom dibuat dari berbagai hasil samping seperti ampas kedelai, bungkil kacang tanah dan kelapa, atau singkong yang difermentasi dengan dua jenis cetakan sehingga menghasilkan varietas oncom merah dan hitam.
(Rizky Pradita Ananda)