VAPE selama ini dianggap tidak berbahaya dibandingkan dengan rokok. Namun berdasarkan sejumlah penelitian, vape sebenernya tetap berisiko menyebabkan kerusakan paru-paru yang bisa berakibat fatal.
Vape juga bisa membuat penggunanya kecanduan, mirip dengan rokok, dan berhenti menggunakan vape tentunya akan sangat sulit bahkan bisa dibilang menyiksa. Sebab, tubuh akan meminta zat adiktif yang terkandung pada vape.
Perlu diketahui bahwa saat memutuskan berhenti ngevape, ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh. Lantas apa saja itu? Berikut ini adalah paparannya, sebagaimana dilansir dari The Healthy pada Rabu (3/1/2024).
1. 20 menit setelah berhenti ngevape
Menurut Manajer Proyek Med Alert Help, dr. Nikola Djordjevic, 20 menit setelah berhenti ngevape detak jantung akan kembali normal dan tekanan darah akan turun. Sirkulasi darah ke seluruh tubuh juga kembali normal dan pernafasan akan membaik.
Ini karena dua bahan utama dalam vape, yakni propilen glikol dan gliserin nabati yang menghasilkan bahan kimia saat dipanaskan dan dapat merusak saluran pernapasan hilang. Dengan berhenti ngevape, aliran pernafasan akan menjadi lebih mudah.
2. Beberapa jam setelah berhenti ngevape
Mengingat nikotin bersifat adiktif, tubuh akan mengalami beberapa gejala ringan yang bersifat psikologis dan fisik. Menurut dr. Djordjevic, gejala psikologisnya bisa berupa keinginan akan nikotin, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan kecemasan.
Sementara gejala fisiknya meliputi sakit kepala, berkeringat, gemetar, insomnia, nafsu makan meningkat, kram perut, dan sembelit. Ini adalah efek pertama yang mungkin dirasakan dalam waktu empat hingga 24 jam setelah berhenti ngevape.
3. Satu hari setelah berhenti ngevape
Selain itu dr. Djordjevic mengungkap bahwa hanya dalam satu hari setelah berhenti ngevape, risiko serangan jantung mulai menurun berkat penurunan tekanan darah, peningkatan kadar oksigen darah, dan pengurangan pengaruh negatif pada kadar kolesterol dan pembentukan bekuan darah.
4. Dua hari setelah berhenti ngevape
Vape, seperti halnya merokok, dapat menumpulkan indra pada tubuh, sehingga bisa mengurangi kemampuan untuk mencium dan mengecap. Setelah 48 jam atau dua hari tanpa vape, indra pada tubuh akan kembali tajam, terutama indra perasa dan penciuman.
5. Tiga hari setelah berhenti ngevape
Dalam waktu tiga hari, tubuh dapat mengalami gejala putus nikotin dalam bentuk sakit kepala, berkeringat, hingga kram perut. Gejala yang hampir sama dengan beberapa jam setelah berhenti ngevape ini biasanya muncul di tiga hari setelah berhenti ngevape sehingga mendorong tubuh untuk kembali mengkonsumsi nikotin.
6. Satu bulan setelah berhenti ngevape
Berhenti ngevape akan membantu paru-paru kembali pulih. Setelah satu bulan, kapasitas paru-paru akan meningkat sehingga sesak napas dan batuk yang biasa dialami saat sedang aktif ngevape akan berkurang.
7. Tiga bulan setelah ngevape
Nikotin dalam vape sangat berbahaya. Namun setelah berhenti selama tiga bulan sirkulasi darah akan mulai membaik karena pembuluh darah kembali ke diameter normalnya. Di fase ini, tubuh akan benar-benar fit dan akan lepas dari kecanduan nikotin.
(Leonardus Selwyn)