Kondisi yang Terjadi Pada Tubuh saat Memutuskan Berhenti Ngevape

Tangguh Yudha, Jurnalis
Rabu 03 Januari 2024 07:00 WIB
Kondisi yang terjadi pada tubuh saat berhenti ngevape. (Foto: Freepik.com)
Share :

VAPE selama ini dianggap tidak berbahaya dibandingkan dengan rokok. Namun berdasarkan sejumlah penelitian, vape sebenernya tetap berisiko menyebabkan kerusakan paru-paru yang bisa berakibat fatal.

Vape juga bisa membuat penggunanya kecanduan, mirip dengan rokok, dan berhenti menggunakan vape tentunya akan sangat sulit bahkan bisa dibilang menyiksa. Sebab, tubuh akan meminta zat adiktif yang terkandung pada vape.

Perlu diketahui bahwa saat memutuskan berhenti ngevape, ada beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh. Lantas apa saja itu? Berikut ini adalah paparannya, sebagaimana dilansir dari The Healthy pada Rabu (3/1/2024).

1. 20 menit setelah berhenti ngevape

Menurut Manajer Proyek Med Alert Help, dr. Nikola Djordjevic, 20 menit setelah berhenti ngevape detak jantung akan kembali normal dan tekanan darah akan turun. Sirkulasi darah ke seluruh tubuh juga kembali normal dan pernafasan akan membaik.

Ini karena dua bahan utama dalam vape, yakni propilen glikol dan gliserin nabati yang menghasilkan bahan kimia saat dipanaskan dan dapat merusak saluran pernapasan hilang. Dengan berhenti ngevape, aliran pernafasan akan menjadi lebih mudah.

2. Beberapa jam setelah berhenti ngevape

Mengingat nikotin bersifat adiktif, tubuh akan mengalami beberapa gejala ringan yang bersifat psikologis dan fisik. Menurut dr. Djordjevic, gejala psikologisnya bisa berupa keinginan akan nikotin, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan kecemasan.

Sementara gejala fisiknya meliputi sakit kepala, berkeringat, gemetar, insomnia, nafsu makan meningkat, kram perut, dan sembelit. Ini adalah efek pertama yang mungkin dirasakan dalam waktu empat hingga 24 jam setelah berhenti ngevape.

3. Satu hari setelah berhenti ngevape

Selain itu dr. Djordjevic mengungkap bahwa hanya dalam satu hari setelah berhenti ngevape, risiko serangan jantung mulai menurun berkat penurunan tekanan darah, peningkatan kadar oksigen darah, dan pengurangan pengaruh negatif pada kadar kolesterol dan pembentukan bekuan darah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya