Selanjutnya, tambah Hilmar, pelestarian jamu membutuhkan optimalisasi keterlibatan bersama dan masyarakat dalam pengelolaan kolektif yang partisipatif.
Selama ini jamu telah menjadi ensiklopedi ekologis, pengetahuan teknologi kesehatan, dan penanda peradaban, sekaligus sebagai local knowledge dan local wisdom dari budaya Nusantara yang sangat berharga.
Selain menjadi kekayaan budaya dan alam Indonesia, jamu juga memiliki nilai strategis dari sisi ekonomi.
Produksi jamu melibatkan banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat, seperti petani yang menanam bahan baku jamu, pekerja yang memprosesnya, hingga tenaga penjualan dan pemasaran.
Jamu juga menjadi penggerak ekonomi lokal dan beberapa produk jamu telah meraih popularitas di pasar global.
(Salman Mardira)