RUMAH sakit Indonesia yang berada di Gaza, merupakan salah satu rumah sakit terbesar di bagian utara Gaza. Kini keadaannya mengalami rusak parah akibat serangan Israel, sehingga saat ini tidak memungkinkan lagi untuk melakukan kegiatan operasional.
Menurut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Bursh mengatakan dirinya sangat terkejut dengan aksi yang diberikan tentara Israel, karena kondisi juga semakin mengerikan dan diperparah dengan Israel yang melakukan pengepungan rumah sakit selama berhari-hari.
Akan tetapi sebelum melakukan hal tersebut, pihaknya belum lama ini melakukan genjatan senjata selama empat hari dengan kelompok Hamas.
“Pada hari Jumat, rumah sakit di bombardir oleh tentara Israel, sehingga menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Setidaknya ada 200 nyawa mengalami luka-luka termasuk juga dengan staf medis. Sehingga hal itu membuktikan bahwa tentara Israel melakukan penembakan secara intens, hingga bisa menewaskan seorang wanita dan tiga orang lainnya yang mengalami luka-luka,” ucap Munir, dikutip dalam laman Al-Jazeera, Senin (27/11/2023).
lebih lanjut, dari tindakan itu membuat rumah sakit mengalami reruntuhan, dan membuat pihak rumah sakit kewalahan dengan banyaknya korban yang terluka, dengan mengingat saat ini juga pasokan medis sedang terbatas.
Tidak hanya itu, dibagian luar rumah sakit nampak terasa bau mayat yang mulai membusuk. Hal ini terjadi karena menumpuk di sejumlah tempat dan tidak dilakukannya penguburan.
Hal itu dikarenakan apabila tentara Israel mendapati seseorang melakukan penguburan, maka dipastikan mereka akan tertembak oleh tentara Israel.
“Tidak ada penguburan yang terjadi selama berhari-hari karena penembakan jitu Israel menargetkan siapa pun yang memberanikan diri untuk menggali kuburan,” ucapnya.
(Leonardus Selwyn)