Untuk itu, sejalan dengan tujuan Kemenkes dengan berkomitmen global zero death atau nol kasus kematian pada 2030, diharapkan teknologi Wolbachia dapat menghambat nyamuk aedes aegepty pada penularan DBD menjadi tidak lagi membawa virus DBD.
Lebih lanjut, menurut Ngabila inovasi teknologi Wolbachia ini dapat menjadi tambahan intervensi selain PSN 3M Plus. Maka dari itu implementasinya dilakukan sangat hati-hati.
“Setelah berhasil di Yogya, Kemenkes RI dengan persiapan matang melalui pelatihan, sosialisasi, timeline yang terstruktur dan terukur melakukan perluasan area ke lima kota resmi dengan syarat dan ketentuan Kemenkes (Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang),” tutur Ngabila.
(Leonardus Selwyn)