PENUAAN kulit memang bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal seperti genetik, pengaruh hormonal dan metabolisme. Selain itu, ada faktor eksternal seperti sinar ultraviolet, polusi udara, pola makan yang buruk, bahkan cahaya biru yang dipancarkan dari layar perangkat gadget juga bisa memengaruhi penuaan kulit loh.
Pasalnya, gelombang cahaya biru pada layar handphone kita bisa menembus lebih dalam ke lapisan kulit, dibandingkan sinar UV Matahari sehingga berisiko menyebabkan penuaan dini. Oleh karena itu, penggunaan smarthpone berlebihan bisa sebabkan penuaan dini.
Dokter Spesialis Kulit, Kelamin, dan Estetika Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Shannaz Nadia Yusharyahya SpKK(K) MHA mengatakan, tanda-tanda penuaan kulit diwujudkan dengan munculnya kerutan halus atau kasar, kulit menjadi kusam, lapisan kulit menipis dan munculnya tumor kecil baik jinak maupun ganas.
Menurutnya, untuk menghindari penuaan lebih cepat, Anda bisa menggunakan pelembab yang bisa digunakan pagi dan malam serta anti sinar matahari dengan tabir surya di minimal SPF 30 dan PA untuk melindungi dari sinar ultraviolet A.
“Cara pengaplikasiannya juga harus benar, jumlahnya harus secukupnya lalu diulangi. Cobalah hindari cuaca panas, tapi jika tidak memungkinkan, tambahkan perlindungan fisik, gunakan benda lalu kenakan kacamata hitam,” seperti dilansir dari Antara.
Dia berpendapat bahwa untuk memiliki kulit awet muda dan mencegah penuaan, Anda perlu memahami tujuan pengobatan dan tidak bisa dilakukan secara instan.
"Jika kita ingin merawat kulit kita harus mengetahui tujuannya terlebih dahulu, apakah kita ingin kulit sehat, halus, warnanya merata, bebas tumor jinak, lembab, kuat dan kencang? Jadi harus segera dilakukan, harus dimulai dari usia muda,” tuturnya.
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, untuk melembabkan dan mencegah kerutan, masyarakat bisa menggunakan produk yang mengandung retinoid perangsang kolagen.
Lalu, untuk mengurangi komedo, Anda juga bisa memilih produk perawatan kulit yang mengandung asam alami seperti asam koji, arbutin, dan licorice. Bila kurang puas, selain perawatan kulit, Anda juga bisa menemui dokter spesialis kulit, kelamin, dan bedah kosmetik untuk mendapatkan krim yang mengandung bahan obat sesuai resep.
Bila menggunakan produk yang diresepkan oleh dokter, pengguna juga harus memantau secara rutin dan tidak boleh mengobati sendiri tanpa resep lain.
"Bisa juga dilakukan cara lain seperti chemical exfoliation dengan peeling, atau bisa juga secara fisik dengan mikrodermabrasi, laser, dilanjutkan dengan suntikan neurotoxin, seperti misalnya jika banyak kerutan yang dalam," kata Nadia.
Selain menggunakan krim yang dijual bebas atau diresepkan, Nadia juga menyarankan untuk menerapkan kebiasaan baik seperti pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan kulit. Selain itu, konsumsi makanan bergizi seimbang, perbanyak makan buah dan sayur, serta olahraga teratur 3 kali seminggu minimal 30 menit.
Untuk membantu menghidrasi kulit, Anda juga perlu minum air putih yang cukup, tidur yang cukup, menghindari alkohol dan rokok, serta mengelola stres.
"Orang yang stres itu terlihat dari kulitnya, misalnya melakukan hobi, bersosialisasi, bersenang-senang bersama keluarga, hanya hal-hal sederhana seperti itu yang tidak menyita banyak waktu, misalnya membaca di rumah. Buku misalnya. bagaimana cara mengatasi stres,” kata Nadia.
(Martin Bagya Kertiyasa)