"Nggak ada gejala apa-apa sih, tiba-tiba aja serangan. Jadi pas habis event kayak gini, tiba-tiba berasa nggak nyaman di dada. Berasa panas gitu, kayak ada lempengan panas. Terus dari siang, sore, malem, sempet ada jeda satu kali, terus pas malem dateng lagi, aku langsung ke IGD," ujarnya.
Dave menyadari kalau serangan jantung yang dialaminya dipicu karena faktor keturunan.
"Dua hal. Satu, genetik. Saya memang di keluarga punya turunan jantung. Kedua, badan saya tidak bisa mentolerir kadar kolestrol. Jadi kadar kolestrol yang tinggi di badan saya membuat penyumbatan dan berakibat tidak baik ke badan saya, akhirnya harus di bypass," kata dia lagi.
(Leonardus Selwyn)