Gaza Alami Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Minum Air Kotor untuk Bertahan Hidup

Chindy Aprilia Pratiwi, Jurnalis
Selasa 07 November 2023 12:04 WIB
Gaza alami krisis air bersih. (Foto: Freepik.com)
Share :

PEPERANGAN antara Hamas dan Israel terus berlanjut. Konflik yang terjadi tersebut kini berdampak kepada krisis air bersih yang dialami sejumlah warga di Gaza. Demi bisa bertahan hidup mereka sampai rela antri untuk mendapatkan air yang telah terkontaminasi.

Bukan lagi air bersih, melainkan air kotor yang mereka terpaksa dapatkan. Meskipun mereka tahu kalau hal tersebut berdampak kepada kesehatan, tetapi mereka tidak mempunyai cara lain untuk bisa mengonsumsi air.

Antrian panjang dengan membawa jerigen dapat terlihat dimana-mana di seluruh wilayah karena air menjadi semakin langka, akibat dari pembatasan air dan listrik yang dilakukan oleh Israel. Melihat kejadian tersebut seorang guru bernama Eman Basher mengatakan kini anak-anak sudah mulai jatuh sakit.

“Anak-anak saya menderita flu perut dengan gejala termasuk kram perut, muntah, dan diare, yang selalu saya asumsikan adalah hasil normal dari tidur di lantai atau perubahan cuaca, hanya untuk mengetahui bahwa itu disebabkan oleh air yang terkontaminasi dari yang kita minum setiap harinya dan mengantri berjam-jam untuk mendapatkannya,” kata Basher, dikutip dalam laman The Guardian, Selasa (7/11/2023).

Setidaknya selama kurang lebih 15 hari warga setempat harus berjuang agar mendapatkan air untuk mereka konsumsi. Meskipun hanya sekita lima persen yang dapat terpenuhi dari kebutuhan di Gaza, truk-truk pembawa bantuan beberapa waktu lalu yang berasal dari Mesir hanya mampu membawa air yang cukup untuk 15 ribu orang saja.

Diketahui dalam tempat pengungsian tersebut ada lebih dari 1,4 juta orang yang membutuhkan pasokan air bersih. Beberapa masyarakat di wilayah itu mendapat air dari pabrik desalinasi, tetapi mereka hanya bisa memenuhi kapasitas 40 persen, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Di sisi lain, masyarakat juga mencoba membuat sumur dengan harapan bisa meringankan beban yang ada, tetapi ternyata air sumur di sana mengandung kadar garam yang relatif tinggi dan dapat menimbulkan masalah kesehatan jika terkonsumsi. Untuk itu, mereka memilih rela mengantri berjam-berjam demi mendapatkan air yang aman.

“Orang-orang pergi ke tempat mana pun yang menurut mereka memiliki air dan menunggu berjam-jam dalam antrian panjang sampai mereka dapat menemukan air yang aman untuk diminum dan dicuci,” ucap Izzeddin Jarbou selaku seorang warga Palestina yang tinggal di Gaza.

Diketahui sejak Israel memberlakukan blokade pada 2007, dengan sumber air tanah menjadi tercemar karena terlalu banyak digunakan, tetapi kondisi semakin buruk sejak Israel memperketat pengepungan Gaza setelah serangan oleh Hamas bulan lalu.

Kini warga setempat juga sampai harus membeli air sebagai kebutuhannya, dan memindahkannya ke pemukiman setempat meskipun hal itu juga hanya bisa dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat yang mampu.

James Elder dari UNICEF juga mengatakan bahwa banyak orang tidak bisa mendapatkan apa pun selalin air asin. Ditambah kapasitas produksi hanya lima Persen dari output yang dapat menyebabkan anak-anak terutama bayi dehidrasi.

“Kapasitas produksi air Gaza hanya lima Persen dari output hariannya yang biasa. Kematian anak-anak terutama bayi karena dehidrasi adalah ancaman yang berkembang,” ucapnya.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya