BANGSA Palestina terus dijajah dan mengalami genosida oleh Israel di tanah leluhurnya sendiri. Meski sudah mendeklarasikan kemerdekaannya sejak 22 September 1948, namun masih ada 55 negara terutama Amerika Serikat dan sekutunya yang belum mengakui kedaulatan Palestina.
Sementara Israel mendapatkan dukungan penuh dari negara-negara Barat untuk terus menguasai wilayah-wilayah Palestina dan menggusur pribumi setempat.
Israel menggunakan kekuatan militer untuk membumi hanguskan wilayah sentral di Palestina seperti Gaza dan membantai masyarakat Palestina termasuk wanita serta anak-anak.
Lalu siapa sebenarnya nenek moyang bangsa Palestina yang kini menghadapi genosida oleh Israel?
Mengutip dari jcpa.org, sejarawan Palestina, Muhammad Y. Muslih menyebutkan bahwa selama 400 tahun pemerintahan Ottoman atau Kekhalifahan Turki Ustmani (1517-1918 Masehi) nama Palestina belum dikenal publik.
Dalam Bahasa Arab, wilayah Palestina kala itu dikenal dengan nama al-Ard al-Muqadassa atau Tanah Suci atau Surya al-Janubiyya (Suriah bagian selatan).
Reruntuhan bangunan di Gaza, Palestina akibat serangan Israel. (Reuters)
Nenek Moyang Bangsa Palestina
Melansir Tetes Hikmah, nenek moyang bangsa Palestina adalah orang Kan’an, keturunan Nabi Nuh ‘Alaihis Salam. Nabi Nuh 'Alaihis Salam diperkirakan hidup sekitar 3.993-3.043 Sebelum Masehi dan diangkat menjadi Nabi sekitar 3.650 SM.
Nabi Nuh tinggal di Babilonia dan memiliki empat putra yaitu Sam (Syam), Ham, Yafet (Yafits), dan Yam (Kan’an).
Sam memperanakkan bangsa Arab, Ham memperanakkan bangsa Afrika, Yefet memperanakkan bangsa Romawi, sementara Yam tidak memiliki keturunan karena meninggal dalam banjir bandang.
Dari keturunan Sam bin Nuh lahir Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam. Nabi Ibrahim hidup sekitar tahun 1.997-1.882 SM dan diangkat sebagai Nabi sekitar tahun 1.900 SM. Nabi Ibrahim diutus untuk kaum Kaldan di wilayah Ur, Babilonia yang saat itu diperintah oleh Raja Namrud.
Masjid Al Amin di Gaza, Palestina hancur dibom Israel (Twitter @numanmazlan)
Karena ketidakadilan Raja Namrud, Nabi Ibrahim dan Nabi Luth meningggalkan Babilonia dan berhijrah ke Tanah Kan'aan.
Nabi Ibrahim memiliki dua istri, yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar. Siti Hajar melahirkan Nabi Ismail’l 'Alaihis Salam yang tinggal di Mekkah dan sekitarnya. Dari keturunan Nabi Ismail’l 'Alaihis lahir Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sementara itu, Siti Sarah melahirkan Nabi Ishaq 'Alaihis Salam yang tinggal di Palestina.
(Salman Mardira)