DI BALIK mitos pesugihan di kawasan Gunung Kawi, konon gunung ini sudah sejak lama ada peradaban manusia. Di sini dahulu terdapat sebuah permukiman yang dihuni oleh para pendeta agama semasa Kerajaan Kediri.
Sejarawan Malang, Suwardono mengungkapkan, di balik mitos pesugihan dan aktivitas ritual di Gunung Kawi, gunung setinggi 2.551 meter di atas permukaan laut (mdpl) juga terdapat sejumlah peninggalan sejarah.
Gunung Kawi tercantum dalam naskah kuno Pararaton, di mana di dalamnya dijelaskan sudah terdapat perkampungan di atas.
"Gunung Kawi itu kalau menurut naskah kuno zaman Kadiri itu sudah terkenal, namanya sudah dikenal dalam naskah Pararaton, tapi untuk perkampungan sampai atas kan juga ada faktanya," ucap Suwardono, saat dikonfirmasi MPI.
(Foto: Avirista Midaada/MPI)
Di naskah kuno Pararaton dijelaskan Suwardono, Gunung Kawi sisi lereng timur juga sudah terdapat peradaban, atau yang kini menjadi cikal bakal Malang.
Kemudian di lereng Gunung Kawi sisi barat peradaban kuno juga ditemukan di Ngantang. Hal dibuktikan dengan adanya penemuan Prasasti Hantang, peninggalan Kerajaan Kediri semasa Raja Jayabaya berkuasa.
"Lereng Barat Gunung Kawi, daerah Ngantang sana, ternyata di daerah Ngantang sana ditemukan prasasti juga ditemukan, prasasti hantang, kemudian di daerah Selobrojo (sekarang masuk daerah Ngantang), di bawahnya juga ada pertapaan-pertapaan Buddha," tuturnya.