MENTERI Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan mengenai program pencegahan demam berdarah (DBD) teknologi Wolbachia di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kemenkes menggunakan metode melumpuhkan virus dengue pada nyamuk aedes aegypti untuk mencegah penularan kasus DBD.
Tidak hanya itu, teknologi Wolbachia yang digunakan merupakan hasil penelitian dari Universitas Gajah Mada dan dipakai juga oleh Brazil, Vietnam, dan Australia.
"Kita melihat ini (Wolbachia) bagus, makanya kita lakukan pilot project di 4 kabupaten/kota, dan Kupang salah satunya," kata Budi, dikutip dalam keterangan resmi yang didapat MNC Portal, Rabu (25/10/2023).
Untuk itu edukasi ke masyarakat sangat dibutuhkan, mengingat implementasi Wolbachia ini bukan dengan mengurangi jumlah nyamuk tapi memperbanyak nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia.
Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu juga mengatakan tujuan dari pelaksanaan launching ini adalah diperolehnya komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian dengue di Indonesia, khususnya di Kota Kupang.
Hal ini dalam rangka mensukseskan pilot project implementasi wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.
"Seluruh instansi terkait baik pusat maupun daerah harus berkomitmen dalam mengimplementasikan Wolbachia," ucap Dirjen Maxi.
Alhasil penandatanganan komitmen implementasi Wolbachia ini pun dilakukan oleh Dirjen Maxi dan Pejabat (Pj) Walikota Kupang Fahrensy P. Funay. Bahkan Fahrensy menjelaskan bahwa pemerintah Kota Kupang menyambut baik program wolbachia ini.