IDI Bekali Program Edukasi untuk Tingkatkan Literasi Digital, Targetkan para Dokter di Indonesia

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis
Selasa 19 September 2023 09:00 WIB
IDI bekali edukasi untuk tingkatkan literasi digital. (Foto: Freepik.com)
Share :

IKATAN Dokter Indonesia (IDI) bersama Danone Indonesia melakukan inisiatif program edukasi untuk meningkatkan literasi digital, khususnya bagi para dokter di Indonesia.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjembatani kesenjangan antara pelayanan kesehatan dan komunikasi digital. Program edukasi yang bertajuk 'DigiDoc Workshop: Elevate Doctor Personal Brand With Digital Training' berlangsung selama tiga bulan sejak Juni hingga September 2023.

Tujuan utamanya untuk mendukung dan membekali dokter umum dan spesialis dengan keterampilan dan pengetahuan untuk menjadi content creators dalam hal memberikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat. Sekadar informasi, Tren jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut telah mendorong peningkatan jumlah pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai mencapai 167 juta orang. Diproyeksikan, jumlah tersebut akan meningkat dua kali lipat pada 2026 yakni mencapai sekitar 81,82 persen dari total pengguna.

Tren peningkatan penggunaan internet tentunya akan sangat membantu masyarakat dalam mengakses informasi, baik untuk kepentingan edukasi, kesehatan, maupun hiburan. Sebanyak 83,2 persen atau 8 dari 10 orang Indonesia beralasan menggunakan internet untuk menemukan informasi.

Lebih spesifik lagi, data menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan hampir enam jam setiap hari dalam penggunaan media sosial dan 79 persen masyarakat di Indonesia mengakses media sosial untuk melihat informasi terbaru.

Melihat kebutuhan masyarakat yang tinggi dalam mencari informasi melalui internet dan media sosial tentunya perlu menjadi perhatian serius bagi tenaga kesehatan seperti dokter untuk menjadi peluang menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang edukatif kepada masyarakat sesuai dengan kapasitas dan keahlianya masing-masing.

Hal tersebut penting dilakukan untuk menghindari adanya hoaks atau salah informasi di masyarakat terkait suatu isu kesehatan. Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Ulul Albab, Sp.OG mengatakan saat ini, media sosial bukan hanya bisa dimanfaatkan sekedar untuk posting content yang menghibur. Namun juga bisa dioptimalkan untuk menghasilkan dan menyebarkan informasi kesehatan kepada masyarakat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya